SD PLUS TADIKA RAYA
30 Juli 2020
TADIKA RAYA SCHOOL (TRS) BERDOA
SENANGNYA MEMBERI 2
DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE
Di Zaman Presiden SBY, ada Bantuan Langsung Tunai untuk
orang-orang tidak mampu. Di sana sini banyak informasi bahwa yang mendapat
bantuan tidak semua tepat sasaran, bahkan orang-orang yang mampu minta diikutkan
mendapat bantuan, dimasukkan pada kelompok orang yang tidak mampu.
Begitu juga disetiap ada bantuan bagi orang yang tidak mampu,
sebagian kelompok yang mampu berusaha ikut menikmati bantuan itu. Terkadang
dengan bangga juga ada yang mengaku merasa bangga bahwa ia mendapat bantuan,
walaupun ia tergolong orang mampu. Belakangan ini, mereka yang mendapat
bantuan, diberi lebel tertentu, tetapi menurut informasi juga masih ada
sebagian yang tidak malu mendapat bantuan itu. Ini sebetulnya “mental tangan di
bawah” yang tidak dilegitimasi oleh agama Islam.
Mental yang normal, “kalangan penerima” mestinya malu, karena
bantuan itu atas dasar ketidakmampuannnya secara ekonomi. Namun sebagian sudah
punya mental tangan di bawah. Menerima yang terhormat dan tidak perlu malu dan
sebaliknya mungkin kebanggaan adalah atas dasar prestasi. Mendapat hadiah dari
berbagai kejuaraan, ini hal yang membanggakan. Mendapat beasiswa karena
prestasi akademik, ini menjadi kebanggaan, tetapi menerima, akibat dari
kelemahan, konsepnya adalah “tidak diharapkan”
Ada kisahnya terjadi di Medan, menjelang lebarang, panitia
zakat fitrah mendistribusikan kepada masyarakat yang telah didaftarkan sebagai
penerima. Begitu ingin diserahkan zakat fitrah ini kepada salah seorang yang
dinilai oleh panitia sebagai mustahaq, orang tersebut mengatakan, “Saya masih
mampu membayar zakat fitrah!”. Sikap
panitia tentu malu karena memperlakukannya sebagai orang yang tidak mampu,
sehingga harus diberikan zakat fitrah.
Kasus ini sangat terekam dalam ingatan dan bayangan orang
tersebut. Saya bangga mendengar komentar orang tersebut, sebab jika ia pun
dipersepsi orang yang berhak menerima zakat fitrah, ia menolak menerimanya
dengan alasan ia masih mampu berzakat fitrah, ini adalah potret dari `iffah. Orang
melihat dirinya lemah secara ekonomi, sementara ia menilai tidak. Ia tidak
ingin diberi, sebaliknya ia lebih tertarik untuk memberi. Namun baru kali itu
saya dengan yang menolak pemberian zakat fitrah. Mungkin masih banyak kasus
lain yang tidak kita ketahui. Kisah sebaliknya sering kita dengan ada orang
yang meminta dimasukkan dalam golongan ekonomi lemah, sehingga berhak menerima
bantuan.
Semoga bermanfaat.
SENANGNYA BERBUAT BAIK 2
SENANGNYA MEMBERI 2
DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE
Di Zaman Presiden SBY, ada Bantuan Langsung Tunai untuk
orang-orang tidak mampu. Di sana sini banyak informasi bahwa yang mendapat
bantuan tidak semua tepat sasaran, bahkan orang-orang yang mampu minta diikutkan
mendapat bantuan, dimasukkan pada kelompok orang yang tidak mampu.
Begitu juga disetiap ada bantuan bagi orang yang tidak mampu,
sebagian kelompok yang mampu berusaha ikut menikmati bantuan itu. Terkadang
dengan bangga juga ada yang mengaku merasa bangga bahwa ia mendapat bantuan,
walaupun ia tergolong orang mampu. Belakangan ini, mereka yang mendapat
bantuan, diberi lebel tertentu, tetapi menurut informasi juga masih ada
sebagian yang tidak malu mendapat bantuan itu. Ini sebetulnya “mental tangan di
bawah” yang tidak dilegitimasi oleh agama Islam.
Mental yang normal, “kalangan penerima” mestinya malu, karena
bantuan itu atas dasar ketidakmampuannnya secara ekonomi. Namun sebagian sudah
punya mental tangan di bawah. Menerima yang terhormat dan tidak perlu malu dan
sebaliknya mungkin kebanggaan adalah atas dasar prestasi. Mendapat hadiah dari
berbagai kejuaraan, ini hal yang membanggakan. Mendapat beasiswa karena
prestasi akademik, ini menjadi kebanggaan, tetapi menerima, akibat dari
kelemahan, konsepnya adalah “tidak diharapkan”
Ada kisahnya terjadi di Medan, menjelang lebarang, panitia
zakat fitrah mendistribusikan kepada masyarakat yang telah didaftarkan sebagai
penerima. Begitu ingin diserahkan zakat fitrah ini kepada salah seorang yang
dinilai oleh panitia sebagai mustahaq, orang tersebut mengatakan, “Saya masih
mampu membayar zakat fitrah!”. Sikap
panitia tentu malu karena memperlakukannya sebagai orang yang tidak mampu,
sehingga harus diberikan zakat fitrah.
Kasus ini sangat terekam dalam ingatan dan bayangan orang
tersebut. Saya bangga mendengar komentar orang tersebut, sebab jika ia pun
dipersepsi orang yang berhak menerima zakat fitrah, ia menolak menerimanya
dengan alasan ia masih mampu berzakat fitrah, ini adalah potret dari `iffah. Orang
melihat dirinya lemah secara ekonomi, sementara ia menilai tidak. Ia tidak
ingin diberi, sebaliknya ia lebih tertarik untuk memberi. Namun baru kali itu
saya dengan yang menolak pemberian zakat fitrah. Mungkin masih banyak kasus
lain yang tidak kita ketahui. Kisah sebaliknya sering kita dengan ada orang
yang meminta dimasukkan dalam golongan ekonomi lemah, sehingga berhak menerima
bantuan.
Semoga bermanfaat.
26 Juli 2020
SENANGNYA MEMBERI 1
23 Juli 2020
NIKMAT
BERBUAT BAIK
DR.
Sehat Sultoni Dalimunthe
Al-Qur’an menyebut 4 istilah untuk
kebaikan. Pertama adalah al-khair, itu adalah kebaikan universal, tidak
mengenal batas-batas geografis, suku, etnis, ekonomi dsb. Contoh, bersikap jujur adalah sebuah kebaikan
universal (al-khair). Kedua adalah al-ma`ruf ini adalah kebaikan
yang terbatas (lokal). Biasanya ini adalah adat istiadat. Ada adat kampung,
mungkin saja ada adat kecamatan, Mungkin juga ada adat Kabupaten, Provinsi,
Nasional, Asean, dsb, tapi tidak berlaku untuk semua manusia dan untuk semua
tempat. Ketika kita berjalan dan melewati orang-orang yang duduk di depan
rumah, di Bandung, biasa orang sambil menunduk, dengan tangan kanan terbuka
miring, kemudian menyebutkan, “punteun: maaf”, maka yang duduk itu pun
menjawab, “mangga: silahkan”. Ini kebaikan di wilayah Sunda dan menjadi
tidak baik dipraktekkan di Paluta. Inilah yang disebut dengan al-ma`ruf,
kebaikan lokal. Ketiga, al-hasan, ini adalah kebaikan dilihat dari
kualitasnya. Contohnya, ketika kita berjumpa dengan teman, kita bersalaman. Ada
juga orang selain bersalaman juga saling mengumbar senyum. Sikap ramah tamah
itu kualitasnya secara psikologis berbeda. Yang membedakan itu adalah perasaan,
yaitu perasaan bahagia. Berbeda dengan orang bersalaman, tapi mukanya masam (barnit).
Keempat adalah al-birr, ini kebaikan dilihat dari kuantitasnya. Seseorang
ada yang bersedekah Rp. 50.000, ada yang bersedekah dengan Rp. 50.000.000, dari
sisi al-birr yang kedua lebih baik dari yang pertama.
Dari empat yang disebutkan di atas,
Allah dalam al-Qur’an hanya menyebut, hendaknya manusia berlomba-lomba berbuat
baik dengan al-khair yang bersifat universal.
Allah hanya dua kali menyebutkan
manusia hendaknya berlomba-lomba dalam berbuat baik (al-khair), yaitu
dalam Q.S. al-Baqarah/2:148 dan al-Maidah/5:48.
Ayat pertama teksnya adalah tentang
kiblat beribadah setiap umat yang berbeda-beda. Masing-masing diminta bersaing
untuk berbuat baik. Jika dihubungkan dengan sekolah contohnya, masing-masing
sekolah berbeda-beda keunggulannya, maka diharapkan semua berlomba mencapai
kebaikan itu dengan sportif dan ikhlas. Sportif berarti tidak usah sibuk
menjelekkan orang lain, cukup kerja kita bersungguh-sungguh mencapai kebaikan
yang universal.
Ayat yang kedua adalah kelanjutan
dari ayat yang pertama persoalan syariat atau jalan menuju finish (hasil).
Bisa disebut yang pertama berlomba-lomba sampai ke batas finish
kebaikan. Sementara yang kedua, berlomba-lomba dalam hal proses. Contoh, ada
orang menuju sukses itu dengan jujur, tanggung jawab, dan taat aturan.
Sementara orang lain menuju sukses dengan kejujuran, tanggung jawab, taat
aturan, dan silaturrahmi. Maka yang terakhir ini lebih baik.
Kenapa yang diminta oleh Allah kita فاسبقوا
الخيرات
bukan فاستبقوا
المعروف bukan juga فاستبقوا
الحسن, dan bukan
juga فاستبقوا البر, hemat
saya wilayah ini punya kesamaan dalam penilaian. Sementara yang lainnya,
ukurannya tidak baku. Contoh al-ma`ruf, sangat segmentatif, baik untuk
orang tertentu saja. Al-Hasan bersifat psikologis dan subyektif.
Sementara al-birr sangat komparatif. Banyak bagi kita, sedikit bagi
orang lain. Contohnya, kita mengasih sedekah anak yatim Rp. 200.000, bisa jadi dinilai
banyak. Smentara Miliyader bersedekah kepada anak yatim Rp. 2.000.000 masih
dinilainya sedikit. Begitu dan seterusnya, jadi فاسبقوا
الخيرات sangat
filosofis dan ilmiah.
Para penggemar kebaikan sudah menemukan
nikmatnya berbuat baik, bagaikan anak-anak yang sudah menemukan kenikmatan
bermain games. Begitu juga pemain catur yang ahli telah menemukan kenikmatan
dalam bermain catur. Penggemar catur, mau mengajak orang yang jago bercatur
dengannya walaupun ia harus mengeluarkan duit untuk meneraktir makan minum lawannya. Semoga, kita
tertarik berbuat baik. Sering-sering berbuat baik, bisa membuat kita candu
berbuat baik. Jika sudah candu berbuat baik, itu berarti sudah menemukan
manisnya kebaikan.
Semoga Bermanfaat.
NIKMAT BERBUAT BAIK
NIKMAT
BERBUAT BAIK
DR.
Sehat Sultoni Dalimunthe
Al-Qur’an menyebut 4 istilah untuk
kebaikan. Pertama adalah al-khair, itu adalah kebaikan universal, tidak
mengenal batas-batas geografis, suku, etnis, ekonomi dsb. Contoh, bersikap jujur adalah sebuah kebaikan
universal (al-khair). Kedua adalah al-ma`ruf ini adalah kebaikan
yang terbatas (lokal). Biasanya ini adalah adat istiadat. Ada adat kampung,
mungkin saja ada adat kecamatan, Mungkin juga ada adat Kabupaten, Provinsi,
Nasional, Asean, dsb, tapi tidak berlaku untuk semua manusia dan untuk semua
tempat. Ketika kita berjalan dan melewati orang-orang yang duduk di depan
rumah, di Bandung, biasa orang sambil menunduk, dengan tangan kanan terbuka
miring, kemudian menyebutkan, “punteun: maaf”, maka yang duduk itu pun
menjawab, “mangga: silahkan”. Ini kebaikan di wilayah Sunda dan menjadi
tidak baik dipraktekkan di Paluta. Inilah yang disebut dengan al-ma`ruf,
kebaikan lokal. Ketiga, al-hasan, ini adalah kebaikan dilihat dari
kualitasnya. Contohnya, ketika kita berjumpa dengan teman, kita bersalaman. Ada
juga orang selain bersalaman juga saling mengumbar senyum. Sikap ramah tamah
itu kualitasnya secara psikologis berbeda. Yang membedakan itu adalah perasaan,
yaitu perasaan bahagia. Berbeda dengan orang bersalaman, tapi mukanya masam (barnit).
Keempat adalah al-birr, ini kebaikan dilihat dari kuantitasnya. Seseorang
ada yang bersedekah Rp. 50.000, ada yang bersedekah dengan Rp. 50.000.000, dari
sisi al-birr yang kedua lebih baik dari yang pertama.
Dari empat yang disebutkan di atas,
Allah dalam al-Qur’an hanya menyebut, hendaknya manusia berlomba-lomba berbuat
baik dengan al-khair yang bersifat universal.
Allah hanya dua kali menyebutkan
manusia hendaknya berlomba-lomba dalam berbuat baik (al-khair), yaitu
dalam Q.S. al-Baqarah/2:148 dan al-Maidah/5:48.
Ayat pertama teksnya adalah tentang
kiblat beribadah setiap umat yang berbeda-beda. Masing-masing diminta bersaing
untuk berbuat baik. Jika dihubungkan dengan sekolah contohnya, masing-masing
sekolah berbeda-beda keunggulannya, maka diharapkan semua berlomba mencapai
kebaikan itu dengan sportif dan ikhlas. Sportif berarti tidak usah sibuk
menjelekkan orang lain, cukup kerja kita bersungguh-sungguh mencapai kebaikan
yang universal.
Ayat yang kedua adalah kelanjutan
dari ayat yang pertama persoalan syariat atau jalan menuju finish (hasil).
Bisa disebut yang pertama berlomba-lomba sampai ke batas finish
kebaikan. Sementara yang kedua, berlomba-lomba dalam hal proses. Contoh, ada
orang menuju sukses itu dengan jujur, tanggung jawab, dan taat aturan.
Sementara orang lain menuju sukses dengan kejujuran, tanggung jawab, taat
aturan, dan silaturrahmi. Maka yang terakhir ini lebih baik.
Kenapa yang diminta oleh Allah kita فاسبقوا
الخيرات
bukan فاستبقوا
المعروف bukan juga فاستبقوا
الحسن, dan bukan
juga فاستبقوا البر, hemat
saya wilayah ini punya kesamaan dalam penilaian. Sementara yang lainnya,
ukurannya tidak baku. Contoh al-ma`ruf, sangat segmentatif, baik untuk
orang tertentu saja. Al-Hasan bersifat psikologis dan subyektif.
Sementara al-birr sangat komparatif. Banyak bagi kita, sedikit bagi
orang lain. Contohnya, kita mengasih sedekah anak yatim Rp. 200.000, bisa jadi dinilai
banyak. Smentara Miliyader bersedekah kepada anak yatim Rp. 2.000.000 masih
dinilainya sedikit. Begitu dan seterusnya, jadi فاسبقوا
الخيرات sangat
filosofis dan ilmiah.
Para penggemar kebaikan sudah menemukan
nikmatnya berbuat baik, bagaikan anak-anak yang sudah menemukan kenikmatan
bermain games. Begitu juga pemain catur yang ahli telah menemukan kenikmatan
dalam bermain catur. Penggemar catur, mau mengajak orang yang jago bercatur
dengannya walaupun ia harus mengeluarkan duit untuk meneraktir makan minum lawannya. Semoga, kita
tertarik berbuat baik. Sering-sering berbuat baik, bisa membuat kita candu
berbuat baik. Jika sudah candu berbuat baik, itu berarti sudah menemukan
manisnya kebaikan.
Semoga Bermanfaat.
22 Juli 2020
BEBAN YANG SEIMBANG DENGAN
KEMAMPUAN
Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe
Bagi siapa saja yang membaca
al-Qur'an, secara sadar atau tidak pasti menjumpai Q.S. al-Baqarah/2:286,
al-An`am/6:152, al-A`raf/7:42, al-Mu'minun/23:62. Ayat pertama menyebutkan لا يكلف الله نفسا إلا وسعها. Dimana yang
membebani adalah Allah dengan dhamir “hua”, sementara tiga ayat terakhir
kalimatnya لا نكلف الله نفسا إلا وسعها,
dimana yang membebani itu Allah dengan dhamir “nahnu”.
Makna secara umum, tidak ada suatu
beban atau tugas dimana Allah ikut yang memberi beban yang tidak mampu
ditanggung oleh manusia. Terhadap beban ini, ada beban yang hanya dipikulkan
oleh Allah kepada manusia, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan diridhai
oleh AllahAda dua persoalan utama dalam hal ini. Pertama, mana beban yang
dipikulkan oleh Allah sendiri kepada manusia. Kedua, ada beban yang dipikulkan
oleh Allah lewat manusia. Ketiga, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan
Allah tidak ikut campur dalam urusan ini.
Beban yang langsung dipikulkan
oleh Allah kepada manusia adalah syariat-syariatnya, seperti melaksanakan
shalat, puasa, zakat, dan haji. Dua
syariat yang pertama, tidak berhubungan dengan harta, sementara dua syariat
terakhir berhubungan dengan harta. Terhadap dua yang pertama tidak perlu dibahas
karena umumnya orang paham bahwa orang yang tidak melaksanakannya bukan karena
ia tidak mampu. Dua syariat yang terakhir, zakat dan haji. Jika harta yang
wajib dizakati, jika dilaksanakan, pasti membuat rezeki itu mentambah berkah,
harta-harta yang dizakati itu akan terus bertambah dengan cara dan waktu yang
tidak diketahui oleh manusia. Bisa saja, padi yang dizakati, pendapatan sawah
itu akan bertambah banyak, bisa juga yang menzakati dan keluarganya bertambah
sehat. Bisa juga anak yang menzakati itu tidak menyusahkan di sekolah dan bahwa
menjadi kebanggaan karena prestasi dan keahliannya, sehingga yang berzakat itu
tambah berbahagia, begitu dan seterusnya. Sementara dalam hal syariat haji.
Bagi siapa yang telah membuka tabungan haji, maka Allah telah membuka pintu
baginya untuk berangkat haji. Bagaimana bisa, tentu lah dengan usaha dan doa.
Orang yang ikhlas membuka tabungan haji dan berusaha bersunggung-sungguh,
sambil mengamalkan doa rutin, “Ya Allah beri aku rezeki untuk bisa
menyempurnahkan tabungan haji, agar bisa menjalankan syariatMu”. Kemungkinan
usahanya bisa lebih bagus, tidak mustahil juga esok lusa ada yang menderma,
sehingga tabuhan haji menjadi sempurna. Begitu dan seterusnya, bagaimana
melengkapi tabungan haji itu, usaha dan doa, serta keyakinan harus ditanam
secara kokoh.
Bagaimana dengan beban yang
dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Semua beban hidup dijalan Allah, itu
berupa beban Allah lewat manusia. Salah satunya, menyekolahkan anak. Bagaimana
memahami bahwa menyekolahkan anak adalah beban manusia yang dipikulkan oleh
Allah lewat manusia. Masuk sekolah perlu biaya-biaya, baik di sekolah yang
ditanggung oleh Negara seperti SD dan SMP sederajat, ada biaya-biaya yang
dikeluarkan seperti beli pakean dan peralatan sekolah maupuan transfortasinya.
Apalagi di sekolah yang dibebankan kepada orang tua seperti sekolah di
lembaga-lembaga swasta. Apa benar ini beban dari Allah lewat sekolah?
Jawabannya benar, ini beban Allah untuk orang tua. Allah di antaranya menyebut
dalam Q.S. al-Zumar/39:9, bahwa tidak sama orang yang berilmu dan yang tidak
berilmu. Orang berilmu itu lebih dekat dengan Allah. Untuk itu, Allah
mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu (Q.S.
al-Mujadalah/58:11). Inilah diantara
dasar bahwa menyekolahkan anak dimana saja pun sudah digaransi atau dijamin
oleh Allah bahwa orang tua memiliki potensi atau bakal kemampuan. Yang
diberikan oleh bukan lah materi, tetapi kemampuan. Siapa yang tidak menggunakan
kemampuannya untuk mendapat rezeki itu, maka beban itu tidak bisa dipikul.
Ilustrasi potensi atau bakal
kemampuan itu segini, jika Allah menyuruhkan kita dari Gunung Tua ke
Padangsidimpuan. Allah telah menyediakan sepeda motornya, katakanlah Honda Beat
Street, lengkap dengan segala sesuatunya, termasuk bensinnya, tidak membawanya
saja. Sementara, orang yang punya itu belum bisa mengenderai sepeda motor itu,
maka usaha orang tersebut belajar naik sepeda motor agar bisa sampai ke
Padangsidimpuan. Jika dia tidak belajar, maka beban itu tidak bisa dipikul dan
yang salah adalah manusia.
Dalam konsep beban sekolah itulah,
orang tua punya optimisme mampu menyekolahkan anak setinggi-tingginya. Jika
tidak termasuk orang yang punya, usahanya harus lebih giat dari orang yang
punya. Jika orang kaya dalam seminggu cukup kerja satu hari sudah bisa menutupi
kebutuhannya, yang tidak punya harus rela bekerja lebih dari satu hari atau
bekerja 7 hari dalam seminggu, atau seperti istilah seorang pengusaha, “ulang
do 30 ari iba karejo dalam sabulan, baen 40 ari”. Mana ada jumlah hari dalam
sebulah 40? Ini adalah bahasa bahwa kita harus bekerja keras dan cerdas. Banyak
buktinya orang yang miskin bangkit menjadi orang kaya, walaupun kalau kaya
belum tentu baik. Yang pasti baik adalah perubahan dari penerima menjadi
pemberi, dari mustahiq menjadi muzakki.
Untuk itu, tidak ulama berdoa agar menjadi kaya. Mereka hanya berdoa
agar mereka menjadi orang yang mengeluarkan zakat banyak-banyak. Jika banyak
mengeluarkan zakat dengan sendirinya hartanya banyak. Kalau mereka yang kaya,
tidak ada zaminan mengeluarkan zakat. Untuk itu, orang kaya yang mengeluarkan
zakat lebih baik disebut muzakki.
Dalam analisis bahasa Arab
seseorang “al-nafs” dalam ayat di atas muannats (wanita), walaupun zhahirnya
mudzakkar (laki-laki). Apa maknanya, sehebat apa pun manusia itu, ia
membutuhkan bantuan orang lain. Untuk itulah, membatu seseorang agar kuat dalam
segala hal termasuk dalam bidang ekonomi adalah syariat Allah. Di sini perlu
membangun program “Membuat orang bahagia”. Dalam teori social, kebersamaan itu
membahagiakan. Jika ada orang kaya sendiri, ia bahagian, pasti ia tidak paham
kebahagiaan itu. Bersama-sama kaya jauh lebih menyenangkan dan damai.
Bersama-sama pintar itu lebih membahagiakan.
Bagaimana dengan beban yang bukan
dari Allah. Beban yang bukan dari Allah dapat dilihat beban yang tidak pada
jalannya. Contohnya, seseorang bukan usaha dengan meminjam uang dari Bank 1
Miliyar, tiba-tiba bangkrut, dia menuntut Tuhan. Itu tidak dapat disebut beban
yang dipikulkan oleh Allah. Allah tidak menyuruh orang untuk berutang
banyak-banyak untuk buka usaha. Berusaha disuruh oleh Allah, tapi usaha sesuai
dengan kemampuanmu dan dengan cara yang benar.
Orang buka usaha pakter, kemudian
kelak dia bangkrut. Tentu lah itu bukan beban yang dipikulkan oleh Allah. Ada
bilang, bukan pakter, tidak pernah rugi, dan itu usaha yang gampang.
Kebangkrutan itu bukanlah selamanya dalam hal materi dan juga tidak terbatas
waktu diwaktu dekat. Tidak ada keburukan yang dilakukan oleh manusia, tidak
dibalas oleh Allah di dunia ini. Dengan demikian, membuka pakter pasti merugi. Bentuk
dan waktu kerugiannya itulah yang tidak dapat diketahui pasti oleh manusia.
Untuk mempelajarinya, tanyalah pensiunan usahawan pakter, mereka akan bisa
bercerita banyak, akibat buruk yang mereka rasakan. Allah tidak pernah inkar
janji (Q.S. Ali Imran/3:9).
Semoga Bermanfaat.
BEBAN YANG SEIMBANG DENGAN KEMAMPUAN
BEBAN YANG SEIMBANG DENGAN
KEMAMPUAN
Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe
Bagi siapa saja yang membaca
al-Qur'an, secara sadar atau tidak pasti menjumpai Q.S. al-Baqarah/2:286,
al-An`am/6:152, al-A`raf/7:42, al-Mu'minun/23:62. Ayat pertama menyebutkan لا يكلف الله نفسا إلا وسعها. Dimana yang
membebani adalah Allah dengan dhamir “hua”, sementara tiga ayat terakhir
kalimatnya لا نكلف الله نفسا إلا وسعها,
dimana yang membebani itu Allah dengan dhamir “nahnu”.
Makna secara umum, tidak ada suatu
beban atau tugas dimana Allah ikut yang memberi beban yang tidak mampu
ditanggung oleh manusia. Terhadap beban ini, ada beban yang hanya dipikulkan
oleh Allah kepada manusia, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan diridhai
oleh AllahAda dua persoalan utama dalam hal ini. Pertama, mana beban yang
dipikulkan oleh Allah sendiri kepada manusia. Kedua, ada beban yang dipikulkan
oleh Allah lewat manusia. Ketiga, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan
Allah tidak ikut campur dalam urusan ini.
Beban yang langsung dipikulkan
oleh Allah kepada manusia adalah syariat-syariatnya, seperti melaksanakan
shalat, puasa, zakat, dan haji. Dua
syariat yang pertama, tidak berhubungan dengan harta, sementara dua syariat
terakhir berhubungan dengan harta. Terhadap dua yang pertama tidak perlu dibahas
karena umumnya orang paham bahwa orang yang tidak melaksanakannya bukan karena
ia tidak mampu. Dua syariat yang terakhir, zakat dan haji. Jika harta yang
wajib dizakati, jika dilaksanakan, pasti membuat rezeki itu mentambah berkah,
harta-harta yang dizakati itu akan terus bertambah dengan cara dan waktu yang
tidak diketahui oleh manusia. Bisa saja, padi yang dizakati, pendapatan sawah
itu akan bertambah banyak, bisa juga yang menzakati dan keluarganya bertambah
sehat. Bisa juga anak yang menzakati itu tidak menyusahkan di sekolah dan bahwa
menjadi kebanggaan karena prestasi dan keahliannya, sehingga yang berzakat itu
tambah berbahagia, begitu dan seterusnya. Sementara dalam hal syariat haji.
Bagi siapa yang telah membuka tabungan haji, maka Allah telah membuka pintu
baginya untuk berangkat haji. Bagaimana bisa, tentu lah dengan usaha dan doa.
Orang yang ikhlas membuka tabungan haji dan berusaha bersunggung-sungguh,
sambil mengamalkan doa rutin, “Ya Allah beri aku rezeki untuk bisa
menyempurnahkan tabungan haji, agar bisa menjalankan syariatMu”. Kemungkinan
usahanya bisa lebih bagus, tidak mustahil juga esok lusa ada yang menderma,
sehingga tabuhan haji menjadi sempurna. Begitu dan seterusnya, bagaimana
melengkapi tabungan haji itu, usaha dan doa, serta keyakinan harus ditanam
secara kokoh.
Bagaimana dengan beban yang
dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Semua beban hidup dijalan Allah, itu
berupa beban Allah lewat manusia. Salah satunya, menyekolahkan anak. Bagaimana
memahami bahwa menyekolahkan anak adalah beban manusia yang dipikulkan oleh
Allah lewat manusia. Masuk sekolah perlu biaya-biaya, baik di sekolah yang
ditanggung oleh Negara seperti SD dan SMP sederajat, ada biaya-biaya yang
dikeluarkan seperti beli pakean dan peralatan sekolah maupuan transfortasinya.
Apalagi di sekolah yang dibebankan kepada orang tua seperti sekolah di
lembaga-lembaga swasta. Apa benar ini beban dari Allah lewat sekolah?
Jawabannya benar, ini beban Allah untuk orang tua. Allah di antaranya menyebut
dalam Q.S. al-Zumar/39:9, bahwa tidak sama orang yang berilmu dan yang tidak
berilmu. Orang berilmu itu lebih dekat dengan Allah. Untuk itu, Allah
mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu (Q.S.
al-Mujadalah/58:11). Inilah diantara
dasar bahwa menyekolahkan anak dimana saja pun sudah digaransi atau dijamin
oleh Allah bahwa orang tua memiliki potensi atau bakal kemampuan. Yang
diberikan oleh bukan lah materi, tetapi kemampuan. Siapa yang tidak menggunakan
kemampuannya untuk mendapat rezeki itu, maka beban itu tidak bisa dipikul.
Ilustrasi potensi atau bakal
kemampuan itu segini, jika Allah menyuruhkan kita dari Gunung Tua ke
Padangsidimpuan. Allah telah menyediakan sepeda motornya, katakanlah Honda Beat
Street, lengkap dengan segala sesuatunya, termasuk bensinnya, tidak membawanya
saja. Sementara, orang yang punya itu belum bisa mengenderai sepeda motor itu,
maka usaha orang tersebut belajar naik sepeda motor agar bisa sampai ke
Padangsidimpuan. Jika dia tidak belajar, maka beban itu tidak bisa dipikul dan
yang salah adalah manusia.
Dalam konsep beban sekolah itulah,
orang tua punya optimisme mampu menyekolahkan anak setinggi-tingginya. Jika
tidak termasuk orang yang punya, usahanya harus lebih giat dari orang yang
punya. Jika orang kaya dalam seminggu cukup kerja satu hari sudah bisa menutupi
kebutuhannya, yang tidak punya harus rela bekerja lebih dari satu hari atau
bekerja 7 hari dalam seminggu, atau seperti istilah seorang pengusaha, “ulang
do 30 ari iba karejo dalam sabulan, baen 40 ari”. Mana ada jumlah hari dalam
sebulah 40? Ini adalah bahasa bahwa kita harus bekerja keras dan cerdas. Banyak
buktinya orang yang miskin bangkit menjadi orang kaya, walaupun kalau kaya
belum tentu baik. Yang pasti baik adalah perubahan dari penerima menjadi
pemberi, dari mustahiq menjadi muzakki.
Untuk itu, tidak ulama berdoa agar menjadi kaya. Mereka hanya berdoa
agar mereka menjadi orang yang mengeluarkan zakat banyak-banyak. Jika banyak
mengeluarkan zakat dengan sendirinya hartanya banyak. Kalau mereka yang kaya,
tidak ada zaminan mengeluarkan zakat. Untuk itu, orang kaya yang mengeluarkan
zakat lebih baik disebut muzakki.
Dalam analisis bahasa Arab
seseorang “al-nafs” dalam ayat di atas muannats (wanita), walaupun zhahirnya
mudzakkar (laki-laki). Apa maknanya, sehebat apa pun manusia itu, ia
membutuhkan bantuan orang lain. Untuk itulah, membatu seseorang agar kuat dalam
segala hal termasuk dalam bidang ekonomi adalah syariat Allah. Di sini perlu
membangun program “Membuat orang bahagia”. Dalam teori social, kebersamaan itu
membahagiakan. Jika ada orang kaya sendiri, ia bahagian, pasti ia tidak paham
kebahagiaan itu. Bersama-sama kaya jauh lebih menyenangkan dan damai.
Bersama-sama pintar itu lebih membahagiakan.
Bagaimana dengan beban yang bukan
dari Allah. Beban yang bukan dari Allah dapat dilihat beban yang tidak pada
jalannya. Contohnya, seseorang bukan usaha dengan meminjam uang dari Bank 1
Miliyar, tiba-tiba bangkrut, dia menuntut Tuhan. Itu tidak dapat disebut beban
yang dipikulkan oleh Allah. Allah tidak menyuruh orang untuk berutang
banyak-banyak untuk buka usaha. Berusaha disuruh oleh Allah, tapi usaha sesuai
dengan kemampuanmu dan dengan cara yang benar.
Orang buka usaha pakter, kemudian
kelak dia bangkrut. Tentu lah itu bukan beban yang dipikulkan oleh Allah. Ada
bilang, bukan pakter, tidak pernah rugi, dan itu usaha yang gampang.
Kebangkrutan itu bukanlah selamanya dalam hal materi dan juga tidak terbatas
waktu diwaktu dekat. Tidak ada keburukan yang dilakukan oleh manusia, tidak
dibalas oleh Allah di dunia ini. Dengan demikian, membuka pakter pasti merugi. Bentuk
dan waktu kerugiannya itulah yang tidak dapat diketahui pasti oleh manusia.
Untuk mempelajarinya, tanyalah pensiunan usahawan pakter, mereka akan bisa
bercerita banyak, akibat buruk yang mereka rasakan. Allah tidak pernah inkar
janji (Q.S. Ali Imran/3:9).
Semoga Bermanfaat.
NASEHAT BERHARGA IMAM SYAFIR DAN JALALUDDIN RUMI
21 Juli 2020
SENANGNYA ORANG BAIK SELALU DIDOAKAN OLEH ORANG YANG SHALAT Oleh Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe
PANCA JIWA TADIKA RAYA
20 Juli 2020
ALUMNI PERDANA RA TADIKA RAYA AEK HARUAYA
KELOMPOK BELAJAR LURING
(LUAR JARINGAN) KELAS 1 DAN 2 SD PLUS TADIKA RAYA
AEK HARUAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
Kelompok 1 AEK HARUAYA
Nama guru pembimbing :
1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)
2. Ustdz. Doana
(085206996643)
3. Ustdz. Julyanti
(085262815600)
Jadwal belajar
Hari : Senin dan Selasa
Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib
Nama -
nama siswa
1. Sri Afrida Yanti
2. Ahmad fadlan
3. Desrina Haerani
4. Firdawani tanjung
5. Meyrilda
6. Arsanuddin
7. Mutiara Lestari
8. Ameera roito
9. Nikmatul hakim
10. Alya nahya sari
11. Abdi Yadi
Kelompok 2 GUNUNG MANAON
Nama guru pembimbing :
1. Ustdz. Habibah (08126387852)
2. Ustdz. Alfi Arfah
(082294215905)
3. Ustdz. Nur Nilam
(082272182796)
Jadwal belajar
Hari : Senin dan Selasa
Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib
Nama - nama siswa
1. Nazril ilham
2. Umar Pangaribuan
3. Siarkan
4. Selvia rayanti
5. Torkis
6. Robiatul Halimah
7. Raja Enda
8. Lismawarni
Kelompok 3 KAMPUNG BANJIR DAN SEKITARNYA
Nama guru pembimbing:
1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)
2. Ustdz. Doana
(085206996643)
3. Ustdz. Julyanti
(085262815600)
Jadwal belajar
Hari : Rabu dan Kamis
Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib
Nama - nama siswa
1. Muhammad Akhsan Ghozi
2. Affan Riyadi
3. Sobaruddin
4. Ahmad Reza
5. Sufriyadi
6. Nadia Clearesta
7. Wahyu Lukman
8. Ozil Anelka
9. Kaori Zahira
10. Rifki Al Farabi
Kelompok 4 PASAR GUNUNG TUA DAN SEKITARNYA
Nama guru pendamping:
1. Ustdz. Habibah (08126387852)
2. Ustdz. Alfi Arfah
(082294215905)
3. Ustdz. Nur Nilam
(082272182796)
Jadwal belajar
Hari : Rabu dan Kamis
Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib
Nama - nama siswa
1. Shafiyah an najibah
2. Bakti muda
3. Hilmi Adi Dzaky
4. Zia rasyiqah
5. Kaisa Marhamah
6. Ziza Harahap
7. Nazri sundung
Kelompok kelas 2
Nama guru pendamping:
Ustadzah Tadika Raya
Jadwal belajar
Hari : Jumat
Jam: 08.00 Wib - 11.30 Wib
Nama - nama siswa
1. Azzurah Yelaoeni
2. Mhd. Haris Raihan
3. Elvina Az-Zahra
4. Rizky Alan nauli
5. Dedi syaputra
6. Bahrun putra
7. Ismatul khoiriah
8. Khoirun Nisa
9. Niki Triana
10. Farhan
KELOMPOK LURING (LUAR JARINGAN) SD PLUS TADIKA RAYA
KELOMPOK BELAJAR LURING
(LUAR JARINGAN) KELAS 1 DAN 2 SD PLUS TADIKA RAYA
AEK HARUAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
Kelompok 1 AEK HARUAYA
Nama guru pembimbing :
1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)
2. Ustdz. Doana
(085206996643)
3. Ustdz. Julyanti
(085262815600)
Jadwal belajar
Hari : Senin dan Selasa
Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib
Nama -
nama siswa
1. Sri Afrida Yanti
2. Ahmad fadlan
3. Desrina Haerani
4. Firdawani tanjung
5. Meyrilda
6. Arsanuddin
7. Mutiara Lestari
8. Ameera roito
9. Nikmatul hakim
10. Alya nahya sari
11. Abdi Yadi
Kelompok 2 GUNUNG MANAON
Nama guru pembimbing :
1. Ustdz. Habibah (08126387852)
2. Ustdz. Alfi Arfah
(082294215905)
3. Ustdz. Nur Nilam
(082272182796)
Jadwal belajar
Hari : Senin dan Selasa
Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib
Nama - nama siswa
1. Nazril ilham
2. Umar Pangaribuan
3. Siarkan
4. Selvia rayanti
5. Torkis
6. Robiatul Halimah
7. Raja Enda
8. Lismawarni
Kelompok 3 KAMPUNG BANJIR DAN SEKITARNYA
Nama guru pembimbing:
1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)
2. Ustdz. Doana
(085206996643)
3. Ustdz. Julyanti
(085262815600)
Jadwal belajar
Hari : Rabu dan Kamis
Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib
Nama - nama siswa
1. Muhammad Akhsan Ghozi
2. Affan Riyadi
3. Sobaruddin
4. Ahmad Reza
5. Sufriyadi
6. Nadia Clearesta
7. Wahyu Lukman
8. Ozil Anelka
9. Kaori Zahira
10. Rifki Al Farabi
Kelompok 4 PASAR GUNUNG TUA DAN SEKITARNYA
Nama guru pendamping:
1. Ustdz. Habibah (08126387852)
2. Ustdz. Alfi Arfah
(082294215905)
3. Ustdz. Nur Nilam
(082272182796)
Jadwal belajar
Hari : Rabu dan Kamis
Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib
Nama - nama siswa
1. Shafiyah an najibah
2. Bakti muda
3. Hilmi Adi Dzaky
4. Zia rasyiqah
5. Kaisa Marhamah
6. Ziza Harahap
7. Nazri sundung
Kelompok kelas 2
Nama guru pendamping:
Ustadzah Tadika Raya
Jadwal belajar
Hari : Jumat
Jam: 08.00 Wib - 11.30 Wib
Nama - nama siswa
1. Azzurah Yelaoeni
2. Mhd. Haris Raihan
3. Elvina Az-Zahra
4. Rizky Alan nauli
5. Dedi syaputra
6. Bahrun putra
7. Ismatul khoiriah
8. Khoirun Nisa
9. Niki Triana
10. Farhan
KELOMPOK BELAJAR LURING ( LUAR JARINGAN) RAUDHATUL ATHFAL TADIKA
RAYA AEK HARUAYA TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Kelompok I Aek Haruaya I
Nama guru pembimbing:
1). Alfi Arfah S. Pd (082294215905)
2). Julianti Nasution (085262815600)
Jadwal belajar:
Hari Senin dan
Selasa
Jam 08.00-10.00
1.
Anggi Mora Abimayu
2.
Tina Iba Siregar
3.
Namira alAshyla Harahap
4.
Adelia Putri
5.
Rizky Ramadhan Harahap
6.
Aliando Harahap
7.
Malim Marajo
8.
Akbar Rizky Harahap
9.
Dzakir Dzulhafiz Harahap
10.
Alif Al-Farabi Harahap
11.
Fachrial Ibrohim
12.
Tiara Ramadhani
B. Kelompok 2
Aek Haruaya II
Nama guru pembimbing:
1) Habibah S. Ag
(08126387852)
2) Nur Nilam Siregar (082272182796)
Jadwal belajar:
Hari Senin dan Selasa
Jam 08.00-10.00
1.
Afifah Zahira
2.
Syaqila Nurleyha
3. Alfa
Rizie
4.
Alfa Rizqie
5.
Khairunnisa
6.
Rizka Fauziah
7.
Aulia Nahda
8.
Syarul Saputra
9.
Muhammad Kamil Harahap
10.
Ramdika
11.
Razkha
C. Kelompok 3 Gunung Manaon
Nama guru pembimbing:
1). Marliana Simbolon S. Pd ( 082166164700)
2). Doana Rizky Tanjung S. Pd (085206996643)
Jadwal belajar:
Hari Senin dan Selasa
Jam 08.00-10.00
1.
Angga Satria Pratama
2.
Sulistika ayu Ritonga
3.
Yongki Pratama
4.
Marayan Syajidah
5.
Endang Alfiyah
6.
Muharram Hasibuan
7.
Putri Sofia Siregar
8.
Ilham matua Harahap
9. Abdul
Qhorib
10.
Fatimah Az-Zahra
D. Kelompok 4 Gunungtua
Nama guru pembimbing:
1) Habibah S. Ag (08126387852)
2) Alfi Arfah S. Pd ( 082294215905)
3) Nur Nilam Siregar ( 082272182796)
Jadwal belajar:
Hari Rabu dan Kamis
Jam 08.00-10.00
1.
Faiz Zunaidi Sitompul
2. Abdu Baihaqy Dalimunthe
3.
Annisa Putri Dalimunthe
4. Hammat Habibi
5. Uly Felisha
6.
Asifa salsa bila
7.
Sahira Putri
E. Kelompok 5 Kampung banjir dan sekitarnya
Nama guru pembimbing:
1) Marliana Simbolon S.pd ( 082166164700)
2) Doana Rizky Tanjung (085206996643)
3) Julianti Nasution (085262815600)
Jadwal belajar:
Hari Rabu dan Kamis
Jam 08.00-10.00
1.
Jaya Pratama afham
2.
Jihan parisa afham
3.
Alisa pinta Harahap
4.
Ikhwanul Akhyar
5.
Satria Habib Pratama Harahap
6.
Muhammad Rizky
7.
Talitha Arsyanti
8.
Haidar Al-Mahiri
9.
Nadhira ashila
10. Afifah
Azzura Arifin pane
KELOMPOK LURING (LUAR JARINGAN) RA TADIKA RAYA AEK HARUAYA
KELOMPOK BELAJAR LURING ( LUAR JARINGAN) RAUDHATUL ATHFAL TADIKA
RAYA AEK HARUAYA TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Kelompok I Aek Haruaya I
Nama guru pembimbing:
1). Alfi Arfah S. Pd (082294215905)
2). Julianti Nasution (085262815600)
Jadwal belajar:
Hari Senin dan
Selasa
Jam 08.00-10.00
1.
Anggi Mora Abimayu
2.
Tina Iba Siregar
3.
Namira alAshyla Harahap
4.
Adelia Putri
5.
Rizky Ramadhan Harahap
6.
Aliando Harahap
7.
Malim Marajo
8.
Akbar Rizky Harahap
9.
Dzakir Dzulhafiz Harahap
10.
Alif Al-Farabi Harahap
11.
Fachrial Ibrohim
12.
Tiara Ramadhani
B. Kelompok 2
Aek Haruaya II
Nama guru pembimbing:
1) Habibah S. Ag
(08126387852)
2) Nur Nilam Siregar (082272182796)
Jadwal belajar:
Hari Senin dan Selasa
Jam 08.00-10.00
1.
Afifah Zahira
2.
Syaqila Nurleyha
3. Alfa
Rizie
4.
Alfa Rizqie
5.
Khairunnisa
6.
Rizka Fauziah
7.
Aulia Nahda
8.
Syarul Saputra
9.
Muhammad Kamil Harahap
10.
Ramdika
11.
Razkha
C. Kelompok 3 Gunung Manaon
Nama guru pembimbing:
1). Marliana Simbolon S. Pd ( 082166164700)
2). Doana Rizky Tanjung S. Pd (085206996643)
Jadwal belajar:
Hari Senin dan Selasa
Jam 08.00-10.00
1.
Angga Satria Pratama
2.
Sulistika ayu Ritonga
3.
Yongki Pratama
4.
Marayan Syajidah
5.
Endang Alfiyah
6.
Muharram Hasibuan
7.
Putri Sofia Siregar
8.
Ilham matua Harahap
9. Abdul
Qhorib
10.
Fatimah Az-Zahra
D. Kelompok 4 Gunungtua
Nama guru pembimbing:
1) Habibah S. Ag (08126387852)
2) Alfi Arfah S. Pd ( 082294215905)
3) Nur Nilam Siregar ( 082272182796)
Jadwal belajar:
Hari Rabu dan Kamis
Jam 08.00-10.00
1.
Faiz Zunaidi Sitompul
2. Abdu Baihaqy Dalimunthe
3.
Annisa Putri Dalimunthe
4. Hammat Habibi
5. Uly Felisha
6.
Asifa salsa bila
7.
Sahira Putri
E. Kelompok 5 Kampung banjir dan sekitarnya
Nama guru pembimbing:
1) Marliana Simbolon S.pd ( 082166164700)
2) Doana Rizky Tanjung (085206996643)
3) Julianti Nasution (085262815600)
Jadwal belajar:
Hari Rabu dan Kamis
Jam 08.00-10.00
1.
Jaya Pratama afham
2.
Jihan parisa afham
3.
Alisa pinta Harahap
4.
Ikhwanul Akhyar
5.
Satria Habib Pratama Harahap
6.
Muhammad Rizky
7.
Talitha Arsyanti
8.
Haidar Al-Mahiri
9.
Nadhira ashila
10. Afifah
Azzura Arifin pane
Category
- 1
- Aek Haruaya
- Akses Jalan
- Alumni Perdana
- Anak Ceria
- Beban Yang Seimbang
- berita
- Corona Mewabah
- Danau Siais
- Data Guru dan Murid
- Diskusi
- Galeri
- Galeri Kegiatan
- Guru Baru
- Guru Jadi Sasaran
- Imam Zarkasyi
- kegiatan
- Kenangan
- Lelah Kerja Pun Tergantikan
- Luring
- Mengarsipkan Pembanguan TRS
- Mengenang
- Murid
- Nasehat
- Nikmat Berbuat Baik
- Orang Baik Didoakan
- Panca Jiwa
- Pengenalan Lingkungan Sekolah
- Pertama Masuk Sekolah
- RA
- RA Tadika Raya
- Raniate
- Rumi
- SD PLUS
- SD Plus Tadika Raya
- Senang Berbagi
- Senang Memberi
- Sipirok
- Start Small
- Syafii
- Tadika Raya
- Tafakkur Alam
- tahap demi tahap
- Taman Sarasi
- to be a Big Later
- TRS
SD Plus Tadika Raya
Tentang Saya
- S2D
- Kami Akan Menyajikan Informasi Buat Keluarga Besar Tadika Raya School dan juga Masyarakat Lain yang Membutuhkannya
Formulir Kontak
Followers
Total Pageviews
Cari Blog Ini
Tag
- 1
- Aek Haruaya
- Akses Jalan
- Alumni Perdana
- Anak Ceria
- Beban Yang Seimbang
- berita
- Corona Mewabah
- Danau Siais
- Data Guru dan Murid
- Diskusi
- Galeri
- Galeri Kegiatan
- Guru Baru
- Guru Jadi Sasaran
- Imam Zarkasyi
- kegiatan
- Kenangan
- Lelah Kerja Pun Tergantikan
- Luring
- Mengarsipkan Pembanguan TRS
- Mengenang
- Murid
- Nasehat
- Nikmat Berbuat Baik
- Orang Baik Didoakan
- Panca Jiwa
- Pengenalan Lingkungan Sekolah
- Pertama Masuk Sekolah
- RA
- RA Tadika Raya
- Raniate
- Rumi
- SD PLUS
- SD Plus Tadika Raya
- Senang Berbagi
- Senang Memberi
- Sipirok
- Start Small
- Syafii
- Tadika Raya
- Tafakkur Alam
- tahap demi tahap
- Taman Sarasi
- to be a Big Later
- TRS
Komentar
Terupdate
Tadika Raya School
Tarikat Menuju Tuhan
Blog ini merupakan media informasi bagi Wali Murid Tadika Raya School dan Masyarakat yang membutuhkan. Dibuat oleh Yayasan Tadika Raya.
Tadika Raya School Aek Haruaya
Postingan Populer
-
HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH DI TRS NAMPA DIPADATI OLEH MURID RA Tahun kedua berdirinya Tadika Raya School, diuji dengan banyaknya murid yang ...
PROFIL
Postingan Populer
-
HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH DI TRS NAMPA DIPADATI OLEH MURID RA Tahun kedua berdirinya Tadika Raya School, diuji dengan banyaknya murid yang ...
Postingan Populer
-
HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH DI TRS NAMPA DIPADATI OLEH MURID RA Tahun kedua berdirinya Tadika Raya School, diuji dengan banyaknya murid yang ...
Prayer Times
Tags
- 1
- Aek Haruaya
- Akses Jalan
- Alumni Perdana
- Anak Ceria
- Beban Yang Seimbang
- berita
- Corona Mewabah
- Danau Siais
- Data Guru dan Murid
- Diskusi
- Galeri
- Galeri Kegiatan
- Guru Baru
- Guru Jadi Sasaran
- Imam Zarkasyi
- kegiatan
- Kenangan
- Lelah Kerja Pun Tergantikan
- Luring
- Mengarsipkan Pembanguan TRS
- Mengenang
- Murid
- Nasehat
- Nikmat Berbuat Baik
- Orang Baik Didoakan
- Panca Jiwa
- Pengenalan Lingkungan Sekolah
- Pertama Masuk Sekolah
- RA
- RA Tadika Raya
- Raniate
- Rumi
- SD PLUS
- SD Plus Tadika Raya
- Senang Berbagi
- Senang Memberi
- Sipirok
- Start Small
- Syafii
- Tadika Raya
- Tafakkur Alam
- tahap demi tahap
- Taman Sarasi
- to be a Big Later
- TRS
Blog Archive
-
▼
2020
-
▼
Juli
- TADIKA RAYA SCHOOL (TRS) BERDOA
- SENANGNYA BERBUAT BAIK 2
- SENANGNYA MEMBERI 1
- NIKMAT BERBUAT BAIK
- BEBAN YANG SEIMBANG DENGAN KEMAMPUAN
- NASEHAT BERHARGA IMAM SYAFIR DAN JALALUDDIN RUMI
- SENANGNYA ORANG BAIK SELALU DIDOAKAN OLEH ORANG YA...
- PANCA JIWA TADIKA RAYA
- ALUMNI PERDANA RA TADIKA RAYA AEK HARUAYA
- KELOMPOK LURING (LUAR JARINGAN) SD PLUS TADIKA RAYA
- KELOMPOK LURING (LUAR JARINGAN) RA TADIKA RAYA AEK...
- ARSIP PEMBANGUAN FISIK SD PLUS TADIKA RAYA TAHAP D...
- TRS TAMBAH AMUNISI DENGAN TIGA GURU BARU
- HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH DI TRS DARI KONTRIBUTOR
- DOKUMENTASI BANGUNAN FISIK TRS
- HARI KEDUA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
- Dokumentasi Photo-Photo Pertama Masuk Sekolah di T...
- KHUTBATUL IFTITAH AL-SANAH AL-DIRASIYAH AL-ULA DI ...
-
▼
Juli
0 komentar: