SD PLUS TADIKA RAYA

SD PLUS TADIKA RAYA
MENCETAK GENERASI BERAKHLAK MULIA BERWAWASAN LUAS BERDASARKAN AL-QUR'AN
Latest Posts

19 Oktober 2020

 Sejak Maret 2020, kegiatan sekolah dipindahkan dari sekolah ke Rumah dengan sistem daring. tentu bagi sebagian siswa ini menyenangkan. Tapi ternyata bagi mereka yang sudah bolos sekolah pun sekarang sudah mulai bosan tidak belajar di sekolah. mereka sudah mulai rindu. Saat mereka rindu sekolah, ternyata belajar tatap muka dilarang. Qimatu al-syai fi faqdihi: Nilai sesuatu sering kali disadari ketika sesuatu itu tidak ada lagi. Banyak orang yang tidak sadar peran pentingnya orang tua dalam kehidupan. Begitu mereka dipanggil oleh Allah baru sadar kehilangan mereka membawa kesedihan. Wahai negaraku, kapan kita mulai buka sekolah-sekolah. 

MASA DEPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

 Sejak Maret 2020, kegiatan sekolah dipindahkan dari sekolah ke Rumah dengan sistem daring. tentu bagi sebagian siswa ini menyenangkan. Tapi ternyata bagi mereka yang sudah bolos sekolah pun sekarang sudah mulai bosan tidak belajar di sekolah. mereka sudah mulai rindu. Saat mereka rindu sekolah, ternyata belajar tatap muka dilarang. Qimatu al-syai fi faqdihi: Nilai sesuatu sering kali disadari ketika sesuatu itu tidak ada lagi. Banyak orang yang tidak sadar peran pentingnya orang tua dalam kehidupan. Begitu mereka dipanggil oleh Allah baru sadar kehilangan mereka membawa kesedihan. Wahai negaraku, kapan kita mulai buka sekolah-sekolah. 

0 komentar:

 HADIR BUKU PERTAMA TENTANG SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI PALUTA


Ini kontribusi ilmiahku pertama untuk kampung halamanku


Sejarah Pendidikan Pesantren di Kabupaten Padang Lawas Utara

 HADIR BUKU PERTAMA TENTANG SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI PALUTA


Ini kontribusi ilmiahku pertama untuk kampung halamanku


0 komentar:

 KITA BERHARAP YANG BAIK


Manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan. Ini adalah ungkapan keikhlasan tertinggi, representasi makna "Iyyakanasta`in" dan bentuk nyata dari "La haula wala quwwata illa billahi al-`alii al-`azim". Hanya saja kita tidak boleh buru-buru mengatakan "ini ketentuan Allah". Batas usaha itu tentu optimal. Artinya, usaha tidaklah adalah batas finishnya. Untuk itulah diperlukan kearifan spritual terhadap usaha tsb. Mari Bersabar Menjalani Jalan Berliku Menuju Kebaikan. 

KEBAIKAN ADAKALANNYA LEWAT JALAN BERLIKU

 KITA BERHARAP YANG BAIK


Manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan. Ini adalah ungkapan keikhlasan tertinggi, representasi makna "Iyyakanasta`in" dan bentuk nyata dari "La haula wala quwwata illa billahi al-`alii al-`azim". Hanya saja kita tidak boleh buru-buru mengatakan "ini ketentuan Allah". Batas usaha itu tentu optimal. Artinya, usaha tidaklah adalah batas finishnya. Untuk itulah diperlukan kearifan spritual terhadap usaha tsb. Mari Bersabar Menjalani Jalan Berliku Menuju Kebaikan. 

0 komentar:

13 Agustus 2020





 

Kalimat Bijak Dari Pencinta Filsafat Pendidikan Akhlak





 

0 komentar:

10 Agustus 2020

 MISKIN HARTA KAYA SEMANGAT

DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE


Mungkin kita pernah mendengar, melihat, dan bahkan kenal dekat dengan orang yang tipenya "Miskin Harta Kaya Semangat". Kemismikinan tidak selamanya membuat orang patah semangat. Ada seorang Profesor di UIN Sunan Kali Djaga pada masa sekolah di MTs sebelum Shubuh di sudah jualan koran naik sepeda padinya ia harus sekolah naik sepeda juga. Karena kegigihannya dalam mencari rezeki yang halal akibat dari kemiskinan harta ditambah dengan kaya prestasi, sehingga ia kelak menjadi Dosen dan sampai mencapai gelar tertinggi, yaitu Profesor.

Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, ada juga seorang mahasiswa penjaga mesjid. Dengan tekun belajar dan menjaga tugas sebagai penjaga mesid. Pekerjaan itu dilakukan akibat dari kemiskinan harta, tetapi ia kaya semangat dan prestasi. Kelak ia menjadi dosen di almamaternya dan juga mencapai puncak prestasi di kampus sebagai Profesor.

Ada juga seorang mahasiswa akibat dari kemiskinan harta, maka ia harus menarik becak di luar tugas kuliah. Ia mendayung becak untuk mencari nafkah. Kelak orang tersebut sukses menjadi pejabat dan pernah menjabat di Kanwil Kemenag sebagai Kabid Mapenda. Akhirnya ia sekarang bukan saja kaya jabatan, juga kaya harta.

Ada juga orang pada mulanya adalah seoang petani. Bukan seperti petani di pulau Jawa pemilik sawah yang luas, tetapi yang kerja orang lain. Ini memang memiliki sawah, tapi tidak tergolong luas. Mereka bertani bersungguh-sungguh. Akibat dari kaya semangat itu, akhirnya miskin harta berubah  nasib menjadi kaya harta sebagai pengusaha muda.

Kisah singkat (lamhah) di atas adalah sebagian contoh dari kisah sukses banyak orang yang pada mulanya miskin harta, tetapi dengan kaya semangat, akhirnya mereka meraih kesuksesan dalam berbagai bidang, termasuk sukses menjadi orang yang kaya harta. Ini adalah pesan khusus bagi saudara-saudara yang merasa saat ini "miskin harta". Jangan sampai dengan kemiskinan, semangat menjadi lemah dan bahkan mati. Patah arang alias putus asa mengarungi perjuangan menuju sukses kosa kata yang tidak boleh terpikir, terdetik, dan terucap bagi mereka yang miskin harta. Lihatlah motivator, daya dorong untuk bersengat dari orang-orang yang di sekitarmu atau keluargamu, atau kisah yang bisa kamu baca dari orang-orang yang awalnya miskin harta, tumbuh menjadi orang sukses.

Jika terdetik, terpikir, dan teringat dengan kemiskinan bisa mengganjal semangat berjuang, cepatlah beristiadzah (mengucapkan أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : aku berlindung dari setan yang terkutuk). Tidak boleh kemiskinan menurunkan semangat berjuang. Untuk itulah kita harus berlindung dari bisikan setan yang mencoba mengingatkan kita bahwa miskin akan menjadi penghalang keberhasilan. Selanjutnya, cepatlah banyak berdzikir Allahu Akbar: Allah Maha Besar. Dengan usaha dan doa, kita harus yakin bahwa Allah akan membantu kita untuk keluar dari masalah. Buktinya banyak orang yang sukes padahal dulu mereka miskin. Tidak semua orang miskin yang sukses itu pintar, tapi yang jelas mereka sukes karena tekun, rajin juga dekat dengan Allah.

Untuk keluarga dari ketiadaaan, mati kita panggil Allah Yang Maha Kaya (al-ghani), untuk menutupi celah-celah kemiskinan, sehingga tidak menjadi penghambat dari perjuangan hidup. Kita panggil Allah Yang Maha Besar, yang bisa membuat kita berhasil mencapai cita-cita. Keyakinan bahwa Tuhan Maha Kuasa dan pasti Kuasa mengatasi semua masalah kita adalah hal yang perlu diperkuat oleh setiap manusia, termasuk bagi mereka yang merasa miskin harta. Untuk itulah, kita mencoba mendekati Yang Maha Kaya dengan berbagai kebaikan dengan mengikuti petunjukNya.

Semoga Bermanfaat.




MISKIN HARTA KAYA SEMANGAT

 MISKIN HARTA KAYA SEMANGAT

DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE


Mungkin kita pernah mendengar, melihat, dan bahkan kenal dekat dengan orang yang tipenya "Miskin Harta Kaya Semangat". Kemismikinan tidak selamanya membuat orang patah semangat. Ada seorang Profesor di UIN Sunan Kali Djaga pada masa sekolah di MTs sebelum Shubuh di sudah jualan koran naik sepeda padinya ia harus sekolah naik sepeda juga. Karena kegigihannya dalam mencari rezeki yang halal akibat dari kemiskinan harta ditambah dengan kaya prestasi, sehingga ia kelak menjadi Dosen dan sampai mencapai gelar tertinggi, yaitu Profesor.

Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, ada juga seorang mahasiswa penjaga mesjid. Dengan tekun belajar dan menjaga tugas sebagai penjaga mesid. Pekerjaan itu dilakukan akibat dari kemiskinan harta, tetapi ia kaya semangat dan prestasi. Kelak ia menjadi dosen di almamaternya dan juga mencapai puncak prestasi di kampus sebagai Profesor.

Ada juga seorang mahasiswa akibat dari kemiskinan harta, maka ia harus menarik becak di luar tugas kuliah. Ia mendayung becak untuk mencari nafkah. Kelak orang tersebut sukses menjadi pejabat dan pernah menjabat di Kanwil Kemenag sebagai Kabid Mapenda. Akhirnya ia sekarang bukan saja kaya jabatan, juga kaya harta.

Ada juga orang pada mulanya adalah seoang petani. Bukan seperti petani di pulau Jawa pemilik sawah yang luas, tetapi yang kerja orang lain. Ini memang memiliki sawah, tapi tidak tergolong luas. Mereka bertani bersungguh-sungguh. Akibat dari kaya semangat itu, akhirnya miskin harta berubah  nasib menjadi kaya harta sebagai pengusaha muda.

Kisah singkat (lamhah) di atas adalah sebagian contoh dari kisah sukses banyak orang yang pada mulanya miskin harta, tetapi dengan kaya semangat, akhirnya mereka meraih kesuksesan dalam berbagai bidang, termasuk sukses menjadi orang yang kaya harta. Ini adalah pesan khusus bagi saudara-saudara yang merasa saat ini "miskin harta". Jangan sampai dengan kemiskinan, semangat menjadi lemah dan bahkan mati. Patah arang alias putus asa mengarungi perjuangan menuju sukses kosa kata yang tidak boleh terpikir, terdetik, dan terucap bagi mereka yang miskin harta. Lihatlah motivator, daya dorong untuk bersengat dari orang-orang yang di sekitarmu atau keluargamu, atau kisah yang bisa kamu baca dari orang-orang yang awalnya miskin harta, tumbuh menjadi orang sukses.

Jika terdetik, terpikir, dan teringat dengan kemiskinan bisa mengganjal semangat berjuang, cepatlah beristiadzah (mengucapkan أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : aku berlindung dari setan yang terkutuk). Tidak boleh kemiskinan menurunkan semangat berjuang. Untuk itulah kita harus berlindung dari bisikan setan yang mencoba mengingatkan kita bahwa miskin akan menjadi penghalang keberhasilan. Selanjutnya, cepatlah banyak berdzikir Allahu Akbar: Allah Maha Besar. Dengan usaha dan doa, kita harus yakin bahwa Allah akan membantu kita untuk keluar dari masalah. Buktinya banyak orang yang sukes padahal dulu mereka miskin. Tidak semua orang miskin yang sukses itu pintar, tapi yang jelas mereka sukes karena tekun, rajin juga dekat dengan Allah.

Untuk keluarga dari ketiadaaan, mati kita panggil Allah Yang Maha Kaya (al-ghani), untuk menutupi celah-celah kemiskinan, sehingga tidak menjadi penghambat dari perjuangan hidup. Kita panggil Allah Yang Maha Besar, yang bisa membuat kita berhasil mencapai cita-cita. Keyakinan bahwa Tuhan Maha Kuasa dan pasti Kuasa mengatasi semua masalah kita adalah hal yang perlu diperkuat oleh setiap manusia, termasuk bagi mereka yang merasa miskin harta. Untuk itulah, kita mencoba mendekati Yang Maha Kaya dengan berbagai kebaikan dengan mengikuti petunjukNya.

Semoga Bermanfaat.




0 komentar:

07 Agustus 2020


MENGENANG TAPI BUKAN KENANGAN
DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE

Bisa jadi kita punya photo-photo dokumentasi yang menarik dilihat di kemudian hari. Photo di atas, bagi Thehaer Dalimunthe 30 tahun yang akan datang bisa saja menarik untuk kenganan di waktu kecil bersama kakaknya Qorinah Rahman Dalimunthe dan ibunya Habibah. Namun tempat itu bisa saja tidak menjadi kenangan karena tidak ada yang istimewa, selain menggambarkan bahwa dia pernah berkunjung ke Danau Siais. Photo itu bisa bicara tentang hal itu.

Berbeda sekali dengan photo pengantin, umumnya dikenang dan kenangan. Waktu dan tempat memiliki arti tersendiri. Ada kalanya photo kenangan orang ketika mengucapkan kata "indah" bagi pasangannya, sehingga benar-benar photo yang penuh arti.  Ada kalanya tempat dalam backround sebuah photo sangat berarti menjadi kenangan bagi seseorang. Terkadang waktu pun menjadi menjadi kenangan manis atau pahit bagi seseorang.

Contohnya, katakan X punya pengalaman putus cinta pada tanggal 17 Agustus. Sehingga ketika melihat photo-photo orang dengan momen 17 Agustus, ia mengenang dan tanggal itu menjadi kenangan. Bersyukurlah kita punya photo kenangan manis, sehingga mengenangnya bisa membawa kita balik ke masa lalu yang menyenangkan. 

Untuk itu, bagi siapa pun yang sedang punya masalah harmoni dalam hidupnya, maka disarankan mencari photo kenangan manis, agar harmoni kembali bersemi. Adakalanya melupakan menjadi nikmat. Terhadap kenganan pahit, perlu dilupakan, kecuali persoalan perjuangan. Jangan sudah menjadi orang kaya, melupakan dulu pernah miskin. Mengingat masa miskin, justru berguna untuk membangun sikap empati pada kemiskinan orang lain dan selanjutnya tertarik untuk membantunya. 

Pada waktu SD, saya pernah berjualan ES. Berjalan kesana kemari sambil mengucapkan "Es, Es". Jika saya melihat orang jualan dengan berjalan, datang saya ingin menyenangkan pembeli. Mengingat seperti ini tentu positif. Kenangan pahit difitnah orang perlu dilupakan karena bisa mengundang dendam.

Banyak sekali photo-photo kita hanya sebagai dokumentasi waktu dan tempat, tapi tidak menjadi kenangan. Mari bersama-sama menciptakan kenangan indah, sehingga di masa-masa yang akan datang masih terasa manis untuk dikenang.  

MENGENANG TAPI BUKAN KENANGAN


MENGENANG TAPI BUKAN KENANGAN
DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE

Bisa jadi kita punya photo-photo dokumentasi yang menarik dilihat di kemudian hari. Photo di atas, bagi Thehaer Dalimunthe 30 tahun yang akan datang bisa saja menarik untuk kenganan di waktu kecil bersama kakaknya Qorinah Rahman Dalimunthe dan ibunya Habibah. Namun tempat itu bisa saja tidak menjadi kenangan karena tidak ada yang istimewa, selain menggambarkan bahwa dia pernah berkunjung ke Danau Siais. Photo itu bisa bicara tentang hal itu.

Berbeda sekali dengan photo pengantin, umumnya dikenang dan kenangan. Waktu dan tempat memiliki arti tersendiri. Ada kalanya photo kenangan orang ketika mengucapkan kata "indah" bagi pasangannya, sehingga benar-benar photo yang penuh arti.  Ada kalanya tempat dalam backround sebuah photo sangat berarti menjadi kenangan bagi seseorang. Terkadang waktu pun menjadi menjadi kenangan manis atau pahit bagi seseorang.

Contohnya, katakan X punya pengalaman putus cinta pada tanggal 17 Agustus. Sehingga ketika melihat photo-photo orang dengan momen 17 Agustus, ia mengenang dan tanggal itu menjadi kenangan. Bersyukurlah kita punya photo kenangan manis, sehingga mengenangnya bisa membawa kita balik ke masa lalu yang menyenangkan. 

Untuk itu, bagi siapa pun yang sedang punya masalah harmoni dalam hidupnya, maka disarankan mencari photo kenangan manis, agar harmoni kembali bersemi. Adakalanya melupakan menjadi nikmat. Terhadap kenganan pahit, perlu dilupakan, kecuali persoalan perjuangan. Jangan sudah menjadi orang kaya, melupakan dulu pernah miskin. Mengingat masa miskin, justru berguna untuk membangun sikap empati pada kemiskinan orang lain dan selanjutnya tertarik untuk membantunya. 

Pada waktu SD, saya pernah berjualan ES. Berjalan kesana kemari sambil mengucapkan "Es, Es". Jika saya melihat orang jualan dengan berjalan, datang saya ingin menyenangkan pembeli. Mengingat seperti ini tentu positif. Kenangan pahit difitnah orang perlu dilupakan karena bisa mengundang dendam.

Banyak sekali photo-photo kita hanya sebagai dokumentasi waktu dan tempat, tapi tidak menjadi kenangan. Mari bersama-sama menciptakan kenangan indah, sehingga di masa-masa yang akan datang masih terasa manis untuk dikenang.  

0 komentar:

06 Agustus 2020
























KELAS 1 SD PLUS TADIKA RAYA TAHUN 2020
























0 komentar:


AKSES JALAN MENUJU SIAIS PERLU DIPERBAIKI

Tempat Wisata harus mendapat perhatian dari pemerintah. Danau Siais jika datang dari Batang Toru masih banyak jalan berulubang, sehingga mobil pribadi tidak mudah melewatinya. Padahal, jika jalan bagus, objek wisata ini akan mengundang wisatawan lokal bahkan mancanegara karena ditambah dengan wisata ikan ajaib di Desa Raniate.

AKSES JALAN MENUJU SIAIS PERLU DIPERBAIKI


AKSES JALAN MENUJU SIAIS PERLU DIPERBAIKI

Tempat Wisata harus mendapat perhatian dari pemerintah. Danau Siais jika datang dari Batang Toru masih banyak jalan berulubang, sehingga mobil pribadi tidak mudah melewatinya. Padahal, jika jalan bagus, objek wisata ini akan mengundang wisatawan lokal bahkan mancanegara karena ditambah dengan wisata ikan ajaib di Desa Raniate.

0 komentar:

05 Agustus 2020

Corona Mewabah Guru Jadi Sasaran
Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe

Sejak 2/3 bulan Maret 2020, pendidikan Indonesia merana. Juli 2020, diharapkan banyak orang sekolah kembali normal. Ternyata dengan jelas, SD dan TK sederajat dilarang melaksanakan pembelajaran normal (tatap muka). Eh ternyata merembet juga pada jenjang lainnya, yaitu SMP dan SMA sederajat, ikut juga tidak dibolehkan melaksanakan pembelajaran normal.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian guru dihidupi dari profesi mengajar, walaupun jumlah nominalnya terkadang dirasakan kurang memadai sebagai ukuran profesi. Sebab profesi dalam definisinya haruslah menjadikan orangnya hidup sejartera dari pendapatan profesinya. 

Sekolah-sekolah swasta, tidak sedikit yang menggantungkan pembayaran jasa mengajar guru dari pembayaran SPP siswa. Di saat pembelajaran normal, tidak bisa dilakukan apalagi sistem daring, disana sini terdengar suara-suara "sumbang" alias tidak enak didengar oleh guru dan para pemerhati pendidikan. Apa suara sumbang yang terdengar, "enak kali sekolahnya, tidak masuk sekolah, tapi SPP dibayar penuh". Sekolah negeri pun kena "sembur" orang, "Enak ya jadi guru, makan gaji buta aja". 

Guru jadi sasaran, padahal sumber masalahnya bukan di pihak guru, tapi "corona". Corona mempengaruhi kebijakan nasional. Kebijakan nasional mempengaruhi kebijakan provinsi. Kebijakan provinsi mempengaruhi kebijakan Kabupaten Kota. Kebijakan Kabupaten Kota mempengaruhi kebijakan sekolah. Kebijakan sekolah mempengaruhi kebijakan kepala sekolah. Kepala sekolah mempengaruhi kebijakan guru dan seterusnya. Dalam bahasa filsafat, silsilah sebab (musabbib bukanlah guru). Jadi kurang baik guru menjadi sasaran.

Selain itu, perlu disadari secara mendalam, guru dalam pendidikan adalah pengganti dari orang tua dalam mendidik anak. Jika ada orang tua yang merendahkan guru, secara tidak langsung orang tua tersebut sedang merendahkan dirinya sendiri. Siapa yang merendahkan dirinya sendiri berarti dia tidak sadar bahwa ia sedang celaka هلك امرء من لم يعرف قدره, Artinya, "celakahlah orang yang tidak tau diri". 

Dalam rangka ingat mengingatkan, nasehat menasehati tentulah boleh kita mengkritik guru, tapi kita harus jaga agar perasaan mereka tidak terluka. Jika hati mereka terluka bagaimana mereka dengan senang mendidik anak-anak kita.Pendapat kita bisa saja benar, bisa juga salah. Ketika kita mengkritik tidak mustahil yang dikritik bisa benar dan yang mengkritik salah. Jika orang tua yang mengkritik itu benar dan guru yang dikirik salah pun, caranya perlu baik, tidak menyinggung perasaan guru. Itulah makna tafsir Q.S. Lukman/31:15. Jika guru benar-benar salah pun, kita harus bersikap baik kepada mereka. Kenapa karena posisi mereka menempati posisi orang tua dalam mendidik anak.

Melihat jasa guru yang tidak terbayar itulah Ali bin Abi Thalib menyebut, "من علمني حرفا قصرت له عبدا". Artiya, "Siapa yang mengajariku satu huruf, maka aku menjadi siap menjadi budaknya". Mungkin kalimat itu berlebihan, tapi sesungguhnya jika kita memahami secara mendalam jasa ikhlas guru tidak akan mampu kita bayar, walaupun kita harus menjadi budaknya. 

Perhatikanlah contoh teladan orang yang menghargai guru, Imam Abu Hanifah, ulama Fiqh dari Baghdad yang terkenal. Ada guru yang berhasil mengajari anaknya al-Fatihah, maka beliau hadiahkan uang sebenar 500 dirham. Jika harga emas sekarang Rp. 700.000/gram, maka 500 dirham sama nilainya dengan 1,25 Milyar. 

Untuk menjaga derajat guru, Pondok Modern Gontor, tidak menggunakan SPP dan jenis bayaran lainnya untuk menghidupi guru. Ada unit-unit usaha Pondok Modern Gontor menjadi sumber yang menghidupi guru-guru, sehingga orang tua, tidak berani berkata, "Saya yang membayar gaji guru itu!". Jika ini bisa dilakukan, niscaya cara yang baik untuk melindungi martabat guru.

Sebenarnya, orang tua yang merendahkan guru itu tidak banyak, masih lebih banyak lagi orang tua yang dapat menghargai guru. Tapi kritikan orang tua yang sedikit ini pun harus ditempatkan di posisi yang tepat, agar pendidikan itu menjadi baik. 

Guru-guru tingkatkan keikhlasanmu dalam mengajar dan mendidik. Ingat balasan dari Allah pasti ada dan mustahil Allah lupa dengan jasa baikmu. Jika kamu mengajar dan mendidik, tidak ikhlas, kamu benar-benar rugi sebab tantangan profesi guru itu sangat besar. Guru sering menjadi sasaran kritik. Janganlah berhenti belajar untuk membuat anak-anak berilmu. Jika ada kritikan, anggaplah ini cobaan dalam berjuang. 

SEMOGA CORONA CEPAT PULANG KE KAMPUNGNYA DAN PEMERINTAH HARUS LEBIH PERDULI DENGAN PENDIDIKAN ANAK BANGSA. MARI MENJAGA DIRI UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI PENYEBARAN VIRUS CORONA INI, SEHINGGA DALAM WAKTU DEKAT KITA BISA SEKOLAH NORMAL BUKAN NEW NORMAL.AMIN.

Corona Mewabah Guru Jadi Sasaran

Corona Mewabah Guru Jadi Sasaran
Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe

Sejak 2/3 bulan Maret 2020, pendidikan Indonesia merana. Juli 2020, diharapkan banyak orang sekolah kembali normal. Ternyata dengan jelas, SD dan TK sederajat dilarang melaksanakan pembelajaran normal (tatap muka). Eh ternyata merembet juga pada jenjang lainnya, yaitu SMP dan SMA sederajat, ikut juga tidak dibolehkan melaksanakan pembelajaran normal.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian guru dihidupi dari profesi mengajar, walaupun jumlah nominalnya terkadang dirasakan kurang memadai sebagai ukuran profesi. Sebab profesi dalam definisinya haruslah menjadikan orangnya hidup sejartera dari pendapatan profesinya. 

Sekolah-sekolah swasta, tidak sedikit yang menggantungkan pembayaran jasa mengajar guru dari pembayaran SPP siswa. Di saat pembelajaran normal, tidak bisa dilakukan apalagi sistem daring, disana sini terdengar suara-suara "sumbang" alias tidak enak didengar oleh guru dan para pemerhati pendidikan. Apa suara sumbang yang terdengar, "enak kali sekolahnya, tidak masuk sekolah, tapi SPP dibayar penuh". Sekolah negeri pun kena "sembur" orang, "Enak ya jadi guru, makan gaji buta aja". 

Guru jadi sasaran, padahal sumber masalahnya bukan di pihak guru, tapi "corona". Corona mempengaruhi kebijakan nasional. Kebijakan nasional mempengaruhi kebijakan provinsi. Kebijakan provinsi mempengaruhi kebijakan Kabupaten Kota. Kebijakan Kabupaten Kota mempengaruhi kebijakan sekolah. Kebijakan sekolah mempengaruhi kebijakan kepala sekolah. Kepala sekolah mempengaruhi kebijakan guru dan seterusnya. Dalam bahasa filsafat, silsilah sebab (musabbib bukanlah guru). Jadi kurang baik guru menjadi sasaran.

Selain itu, perlu disadari secara mendalam, guru dalam pendidikan adalah pengganti dari orang tua dalam mendidik anak. Jika ada orang tua yang merendahkan guru, secara tidak langsung orang tua tersebut sedang merendahkan dirinya sendiri. Siapa yang merendahkan dirinya sendiri berarti dia tidak sadar bahwa ia sedang celaka هلك امرء من لم يعرف قدره, Artinya, "celakahlah orang yang tidak tau diri". 

Dalam rangka ingat mengingatkan, nasehat menasehati tentulah boleh kita mengkritik guru, tapi kita harus jaga agar perasaan mereka tidak terluka. Jika hati mereka terluka bagaimana mereka dengan senang mendidik anak-anak kita.Pendapat kita bisa saja benar, bisa juga salah. Ketika kita mengkritik tidak mustahil yang dikritik bisa benar dan yang mengkritik salah. Jika orang tua yang mengkritik itu benar dan guru yang dikirik salah pun, caranya perlu baik, tidak menyinggung perasaan guru. Itulah makna tafsir Q.S. Lukman/31:15. Jika guru benar-benar salah pun, kita harus bersikap baik kepada mereka. Kenapa karena posisi mereka menempati posisi orang tua dalam mendidik anak.

Melihat jasa guru yang tidak terbayar itulah Ali bin Abi Thalib menyebut, "من علمني حرفا قصرت له عبدا". Artiya, "Siapa yang mengajariku satu huruf, maka aku menjadi siap menjadi budaknya". Mungkin kalimat itu berlebihan, tapi sesungguhnya jika kita memahami secara mendalam jasa ikhlas guru tidak akan mampu kita bayar, walaupun kita harus menjadi budaknya. 

Perhatikanlah contoh teladan orang yang menghargai guru, Imam Abu Hanifah, ulama Fiqh dari Baghdad yang terkenal. Ada guru yang berhasil mengajari anaknya al-Fatihah, maka beliau hadiahkan uang sebenar 500 dirham. Jika harga emas sekarang Rp. 700.000/gram, maka 500 dirham sama nilainya dengan 1,25 Milyar. 

Untuk menjaga derajat guru, Pondok Modern Gontor, tidak menggunakan SPP dan jenis bayaran lainnya untuk menghidupi guru. Ada unit-unit usaha Pondok Modern Gontor menjadi sumber yang menghidupi guru-guru, sehingga orang tua, tidak berani berkata, "Saya yang membayar gaji guru itu!". Jika ini bisa dilakukan, niscaya cara yang baik untuk melindungi martabat guru.

Sebenarnya, orang tua yang merendahkan guru itu tidak banyak, masih lebih banyak lagi orang tua yang dapat menghargai guru. Tapi kritikan orang tua yang sedikit ini pun harus ditempatkan di posisi yang tepat, agar pendidikan itu menjadi baik. 

Guru-guru tingkatkan keikhlasanmu dalam mengajar dan mendidik. Ingat balasan dari Allah pasti ada dan mustahil Allah lupa dengan jasa baikmu. Jika kamu mengajar dan mendidik, tidak ikhlas, kamu benar-benar rugi sebab tantangan profesi guru itu sangat besar. Guru sering menjadi sasaran kritik. Janganlah berhenti belajar untuk membuat anak-anak berilmu. Jika ada kritikan, anggaplah ini cobaan dalam berjuang. 

SEMOGA CORONA CEPAT PULANG KE KAMPUNGNYA DAN PEMERINTAH HARUS LEBIH PERDULI DENGAN PENDIDIKAN ANAK BANGSA. MARI MENJAGA DIRI UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI PENYEBARAN VIRUS CORONA INI, SEHINGGA DALAM WAKTU DEKAT KITA BISA SEKOLAH NORMAL BUKAN NEW NORMAL.AMIN.

4 komentar:

04 Agustus 2020


TAMAN SARASI SIPIROK

Berwisata untuk membahagiakan hati bagian dari iman. Jika manusia bisa membangun kebahagian apalagi Tuhan Yang Menciptakan manusia pastilah sangat mampu menanam kebahagiaan juga menumbuhkembangkannya dalam hati manusia. Semoga dengan berwisata ke Taman Sarasi Sipirok Guru-Guru Tadika Raya School bisa lebih berbahagia menghadapi belajar Luring.



TAMAN SARASI SIPIROK


TAMAN SARASI SIPIROK

Berwisata untuk membahagiakan hati bagian dari iman. Jika manusia bisa membangun kebahagian apalagi Tuhan Yang Menciptakan manusia pastilah sangat mampu menanam kebahagiaan juga menumbuhkembangkannya dalam hati manusia. Semoga dengan berwisata ke Taman Sarasi Sipirok Guru-Guru Tadika Raya School bisa lebih berbahagia menghadapi belajar Luring.



0 komentar:

03 Agustus 2020

TAFAKKUR `ALAM DI DANAU SIAIS

Ada ungkapan Kyai "الراحة في الجنة و الراحة في تبادل العمل: Tempat Istirahat itu di Surga dan Istirahat adalah pergantian aktivitas". TRS dua minggu masuk belajar secara Luring (luar jaringan) dimana guru datang ke rumah bagaikan private, kemudian datang Puasa Arabah dan Lebaran Haji. Sejenak luring jeda. Untuk mengisi istirahat itulah Guru TRS serta keluarga mengganti aktivitasnya dengan berwisata ilmiah (Rihalah Ilmiah: Bukan Jalan-Jalan Biasa" untuk tafakkur di Danau Siais Tapanuli Selatan. Ternyata danau ini indah. 

Di Sumatera Utara, saya kira ini perlu dipromosikan. Danau Siais ini adalah muara dari Sungai Batang Toru (Sungai Batang Toru berakhir di Danau Siais). Jika waktu kecil, saya di Gunung Tua dengan teman-teman biasa membawa ban dalam mobil yang telah dipompa berjalan ke Hulu Sungai Batang Pane, Sibagasi. Sambil "marsiambur" di Sipalanduk (Sibagasi), pulangnya "Marundan" dengan manaiki Ban Dalam Mobil terus hanyut sampai di Pasar Gunung Tua. Aktivitas ini sangat menyenangkan dan terkenang dalam benak saya. Dari Sipalanduk marundan ke Pasar Gunung Tua, kemungkinan ada dua jam. 

Begitu juga juga kesan pikir saya, jika ada orang yang punya nyali ingin berkunjung ke Danau Siais dari Aek Garoga Tapanuli Utara, bisa marundan seperti arung jeram, maka akan sampai ke Sungai Siais. Dari Danau Siais ini akan bermuara ke Laut di Natal.

TAFAKKUR ALAM DI DANAU SIAIS

TAFAKKUR `ALAM DI DANAU SIAIS

Ada ungkapan Kyai "الراحة في الجنة و الراحة في تبادل العمل: Tempat Istirahat itu di Surga dan Istirahat adalah pergantian aktivitas". TRS dua minggu masuk belajar secara Luring (luar jaringan) dimana guru datang ke rumah bagaikan private, kemudian datang Puasa Arabah dan Lebaran Haji. Sejenak luring jeda. Untuk mengisi istirahat itulah Guru TRS serta keluarga mengganti aktivitasnya dengan berwisata ilmiah (Rihalah Ilmiah: Bukan Jalan-Jalan Biasa" untuk tafakkur di Danau Siais Tapanuli Selatan. Ternyata danau ini indah. 

Di Sumatera Utara, saya kira ini perlu dipromosikan. Danau Siais ini adalah muara dari Sungai Batang Toru (Sungai Batang Toru berakhir di Danau Siais). Jika waktu kecil, saya di Gunung Tua dengan teman-teman biasa membawa ban dalam mobil yang telah dipompa berjalan ke Hulu Sungai Batang Pane, Sibagasi. Sambil "marsiambur" di Sipalanduk (Sibagasi), pulangnya "Marundan" dengan manaiki Ban Dalam Mobil terus hanyut sampai di Pasar Gunung Tua. Aktivitas ini sangat menyenangkan dan terkenang dalam benak saya. Dari Sipalanduk marundan ke Pasar Gunung Tua, kemungkinan ada dua jam. 

Begitu juga juga kesan pikir saya, jika ada orang yang punya nyali ingin berkunjung ke Danau Siais dari Aek Garoga Tapanuli Utara, bisa marundan seperti arung jeram, maka akan sampai ke Sungai Siais. Dari Danau Siais ini akan bermuara ke Laut di Natal.

0 komentar:

IKAN SUNGAI RANIATE BERSAHABAT DENGAN MANUSIA


Melihat ikat di kolam atau ditambak banyak, itu biasa karena memang dibudidayakan, tapi kalau melihat ikan di sungai banyak dan tidak takut ditangkap manusia itu jarang kita lihat. Ikan Merah di Sungai Raniate Kecamatan Sangkunur Tapanuli Selatan sejak puluhan tahun diketahui "aneh bin ajaib". Ikan itu tidak ada yang menangkapnya, padahal jumlahnya banyak sekali di sepanjang sungai Desa Raniate. Menurut penuturan warga sekitar, ikan itu tidak mau pindah dari sungai itu ke desa lain. Di desa itu, ikan tersebut merasa nyaman hidup karena tidak akan ditangkap oleh manusia. Tempat itu juga menjadi wisata bagi banyak orang dari luar daerah. 

Sabtu, 1 Agustus 2020, Keluarga TRS berkesempatan berwisata ke Raniate. Ikan-ikan itu makan layaknya manusia. Di beri kerupuk, kerupuk dimakan. Di beri Indomie, indomie pun di makan. Menurut Guide lokal, jika diberi daging, daging pun dimakan. Ikan Merah itu sama sekali tidak terlihat takut ditangkap. Kenyataan ini mengingatkan kita pada kisah Yahudi yang menghormati hari Sabtu. Pada hari Sabtu, orang Yahudi dahulu dilarang menangkap ikan-ikan di laut, sehingga pada hari itu, banyak ikan-ikan meminggir di tepi laut atau pantai. Ikan itu terlihat banyak, karena pada hari itu, diharamkan untuk menangkap ikan.

Ikan di Raniati bukan saja dilarang ditangkap pada hari Sabtu, ia dilarang ditangkap sepanjang waktu. Jika ada yang menangkap ikan-ikan itu dan kemudian dimakan, maka orang yang makan ikan itu akan mati. Itulah keyakinan banyak orang di Desa Raniate, sehingga urusan nyawa itulah membuat orang tidak berani coba-coba. Dulu pernah ada orang yang mencoba menangkap dan memakannya. Kata mereka orangnya mati. Apakah ia mati akibat dari makan ikan, atau memang akibat lain atau memang karena sudah datang ajalnya Allahu A`lam. Yang jelas diyakini banyak orang bahwa ikan itu haram ditangkap dan dimakan.

Menurut penuturan warga setempat bermarga Sitompul, pada mulanya ikan-ikan itu dilepas oleh seorang Kyai dari Natal. Gunanya, agaar sungai air sungai Raniate dekat Mesjid bersih, sehingga bisa dijadikan air thaharah dan juga mandi.

Ikan Merah di Sungai Raniate itu ada masanya mati seperti keracunan, bisa mencapai 6 ton. Jika terjadi demikian, maka ikan itu akan dijual. Kemungkinan hasilnya untuk desa setempat. Kemudian ikan itu kembali banyak. Begitu caranya ikan itu bisa dimanfaatkan. Ia mati seperti keracunan dalam jumlah banyak. Yang sudah mati dimakan, warga tidak khawatir mengkonsumsinya karena bukan sengaja ditangkat atau diracun. Boleh jadi itu hikmahnya, sehingga ikan bisa dijual sampai besar. Sungai itulah yang dikenal orang dengan istilah "lubuk larangan". Dilarang memancing ikan atau mengambil ikan. Di daerah-daerah lain, semakin banyak istilah lubuk larangan, tetapi dalam waktu tertentu, ikan bisa dipanen bersama. Lain halnya dengan lubuk larangan di Sungai Raniate, ikannya tidak boleh dipanen, kecuali karena mati. Jika mati pun ternyata dalam jumlah yang sangat besar. Bisa sampai 6 ton. Banyangkan  bagaimana banyaknya di Sungai Raniate Ikan Merah itu jika tidak mati, bisa saja sepanjang sungai itu semua ikan saja, sehingga masyarakat tidak bisa memanfaatkan sungainya untuk mandi. 

IKAN SUNGAI RANIATE BERSAHABAT DENGAN MANUSIA

IKAN SUNGAI RANIATE BERSAHABAT DENGAN MANUSIA


Melihat ikat di kolam atau ditambak banyak, itu biasa karena memang dibudidayakan, tapi kalau melihat ikan di sungai banyak dan tidak takut ditangkap manusia itu jarang kita lihat. Ikan Merah di Sungai Raniate Kecamatan Sangkunur Tapanuli Selatan sejak puluhan tahun diketahui "aneh bin ajaib". Ikan itu tidak ada yang menangkapnya, padahal jumlahnya banyak sekali di sepanjang sungai Desa Raniate. Menurut penuturan warga sekitar, ikan itu tidak mau pindah dari sungai itu ke desa lain. Di desa itu, ikan tersebut merasa nyaman hidup karena tidak akan ditangkap oleh manusia. Tempat itu juga menjadi wisata bagi banyak orang dari luar daerah. 

Sabtu, 1 Agustus 2020, Keluarga TRS berkesempatan berwisata ke Raniate. Ikan-ikan itu makan layaknya manusia. Di beri kerupuk, kerupuk dimakan. Di beri Indomie, indomie pun di makan. Menurut Guide lokal, jika diberi daging, daging pun dimakan. Ikan Merah itu sama sekali tidak terlihat takut ditangkap. Kenyataan ini mengingatkan kita pada kisah Yahudi yang menghormati hari Sabtu. Pada hari Sabtu, orang Yahudi dahulu dilarang menangkap ikan-ikan di laut, sehingga pada hari itu, banyak ikan-ikan meminggir di tepi laut atau pantai. Ikan itu terlihat banyak, karena pada hari itu, diharamkan untuk menangkap ikan.

Ikan di Raniati bukan saja dilarang ditangkap pada hari Sabtu, ia dilarang ditangkap sepanjang waktu. Jika ada yang menangkap ikan-ikan itu dan kemudian dimakan, maka orang yang makan ikan itu akan mati. Itulah keyakinan banyak orang di Desa Raniate, sehingga urusan nyawa itulah membuat orang tidak berani coba-coba. Dulu pernah ada orang yang mencoba menangkap dan memakannya. Kata mereka orangnya mati. Apakah ia mati akibat dari makan ikan, atau memang akibat lain atau memang karena sudah datang ajalnya Allahu A`lam. Yang jelas diyakini banyak orang bahwa ikan itu haram ditangkap dan dimakan.

Menurut penuturan warga setempat bermarga Sitompul, pada mulanya ikan-ikan itu dilepas oleh seorang Kyai dari Natal. Gunanya, agaar sungai air sungai Raniate dekat Mesjid bersih, sehingga bisa dijadikan air thaharah dan juga mandi.

Ikan Merah di Sungai Raniate itu ada masanya mati seperti keracunan, bisa mencapai 6 ton. Jika terjadi demikian, maka ikan itu akan dijual. Kemungkinan hasilnya untuk desa setempat. Kemudian ikan itu kembali banyak. Begitu caranya ikan itu bisa dimanfaatkan. Ia mati seperti keracunan dalam jumlah banyak. Yang sudah mati dimakan, warga tidak khawatir mengkonsumsinya karena bukan sengaja ditangkat atau diracun. Boleh jadi itu hikmahnya, sehingga ikan bisa dijual sampai besar. Sungai itulah yang dikenal orang dengan istilah "lubuk larangan". Dilarang memancing ikan atau mengambil ikan. Di daerah-daerah lain, semakin banyak istilah lubuk larangan, tetapi dalam waktu tertentu, ikan bisa dipanen bersama. Lain halnya dengan lubuk larangan di Sungai Raniate, ikannya tidak boleh dipanen, kecuali karena mati. Jika mati pun ternyata dalam jumlah yang sangat besar. Bisa sampai 6 ton. Banyangkan  bagaimana banyaknya di Sungai Raniate Ikan Merah itu jika tidak mati, bisa saja sepanjang sungai itu semua ikan saja, sehingga masyarakat tidak bisa memanfaatkan sungainya untuk mandi. 

0 komentar:

30 Juli 2020




Kalau berniat pergi naik haji, mulailah membuka tabungan haji, tidak harus menunggu ada duinya Rp.25.500.000, toh ternyata membuka tabungan haji bisa dengan Rp. 100.000. Dengan tabungan Rp. 100.000, kita sedang berdoa, agar bisa ditambahi sampai Rp. 25.500.000. Jika tabungan itu sampai pada jumlah itu, maka bank akan memberi kita porsi naik haji. Jangan persoalankan berapa lama baru sampai ke jumlah itu, yang jelas kamu berusaha dan berdoa, urusan rezeki, itu sudah urusan Allah. Begitulah gambaran Pohon Langsat yang ditebang dalam gambar di atas, mau bangun Ruang Kelas Baru di lahan itu, ya setidaknya dengan modal Rp. 300.000, dua pohon langsat itu bisa ditebang. Kalau sudah ditebang, akan diusahakan bisa membangun pondasinya. Mau kapan dibangun pondasinya hanya usaha dan doa saja dari kami, sementara kapan mulai dibangun, mudah2an kalau ada rezeki beli kerikil, akan dibeli kerikilnya. Ada lagi rezeki dibeli pasrinya. Ada lagi rezeki dibeli besinya. Ada lagi rezeki dibeli semennya dan seterusnya. Itu kami serahkan kepada Allah. Kami memohon bantuan doa kepada kaum Muslimin dan muslimat agar segera terwujud cita-cita itu, toh kalau Sauadara/i mendoakannya, itu berguna juga untuk mendoakannya. Itulah yang kami pahami dari  Q.S. al-Israh/17:7.
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاء وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوؤُواْ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُواْ الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوْاْ تَتْبِيرًا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu 
sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi 
dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi 
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) 
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam 
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali 
pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang 
mereka kuasai. 
Jika mendoakan orang lain itu,  berguna untuk kita dan berguna juga untuk orang lain, maka mendoakan pembangunan Ruang Kelas Baru SD Plus Tadika Raya tentu menjadi pilihan kita bersama. Ikhlaskan ikut berdoa. Kami juga mohon ada yang menderma ilmu "bagaimana cara menjemput rezeki Allah itu", sehingga cita-cita itu terwujud. Wa lihadzi al-niyah al-Fatihah.
Syukran


TADIKA RAYA SCHOOL (TRS) BERDOA




Kalau berniat pergi naik haji, mulailah membuka tabungan haji, tidak harus menunggu ada duinya Rp.25.500.000, toh ternyata membuka tabungan haji bisa dengan Rp. 100.000. Dengan tabungan Rp. 100.000, kita sedang berdoa, agar bisa ditambahi sampai Rp. 25.500.000. Jika tabungan itu sampai pada jumlah itu, maka bank akan memberi kita porsi naik haji. Jangan persoalankan berapa lama baru sampai ke jumlah itu, yang jelas kamu berusaha dan berdoa, urusan rezeki, itu sudah urusan Allah. Begitulah gambaran Pohon Langsat yang ditebang dalam gambar di atas, mau bangun Ruang Kelas Baru di lahan itu, ya setidaknya dengan modal Rp. 300.000, dua pohon langsat itu bisa ditebang. Kalau sudah ditebang, akan diusahakan bisa membangun pondasinya. Mau kapan dibangun pondasinya hanya usaha dan doa saja dari kami, sementara kapan mulai dibangun, mudah2an kalau ada rezeki beli kerikil, akan dibeli kerikilnya. Ada lagi rezeki dibeli pasrinya. Ada lagi rezeki dibeli besinya. Ada lagi rezeki dibeli semennya dan seterusnya. Itu kami serahkan kepada Allah. Kami memohon bantuan doa kepada kaum Muslimin dan muslimat agar segera terwujud cita-cita itu, toh kalau Sauadara/i mendoakannya, itu berguna juga untuk mendoakannya. Itulah yang kami pahami dari  Q.S. al-Israh/17:7.
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاء وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوؤُواْ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُواْ الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوْاْ تَتْبِيرًا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu 
sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi 
dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi 
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) 
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam 
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali 
pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang 
mereka kuasai. 
Jika mendoakan orang lain itu,  berguna untuk kita dan berguna juga untuk orang lain, maka mendoakan pembangunan Ruang Kelas Baru SD Plus Tadika Raya tentu menjadi pilihan kita bersama. Ikhlaskan ikut berdoa. Kami juga mohon ada yang menderma ilmu "bagaimana cara menjemput rezeki Allah itu", sehingga cita-cita itu terwujud. Wa lihadzi al-niyah al-Fatihah.
Syukran


0 komentar:


SENANGNYA MEMBERI 2

DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE

 

Di Zaman Presiden SBY, ada Bantuan Langsung Tunai untuk orang-orang tidak mampu. Di sana sini banyak informasi bahwa yang mendapat bantuan tidak semua tepat sasaran, bahkan orang-orang yang mampu minta diikutkan mendapat bantuan, dimasukkan pada kelompok orang yang tidak mampu.

Begitu juga disetiap ada bantuan bagi orang yang tidak mampu, sebagian kelompok yang mampu berusaha ikut menikmati bantuan itu. Terkadang dengan bangga juga ada yang mengaku merasa bangga bahwa ia mendapat bantuan, walaupun ia tergolong orang mampu. Belakangan ini, mereka yang mendapat bantuan, diberi lebel tertentu, tetapi menurut informasi juga masih ada sebagian yang tidak malu mendapat bantuan itu. Ini sebetulnya “mental tangan di bawah” yang tidak dilegitimasi oleh agama Islam.

Mental yang normal, “kalangan penerima” mestinya malu, karena bantuan itu atas dasar ketidakmampuannnya secara ekonomi. Namun sebagian sudah punya mental tangan di bawah. Menerima yang terhormat dan tidak perlu malu dan sebaliknya mungkin kebanggaan adalah atas dasar prestasi. Mendapat hadiah dari berbagai kejuaraan, ini hal yang membanggakan. Mendapat beasiswa karena prestasi akademik, ini menjadi kebanggaan, tetapi menerima, akibat dari kelemahan, konsepnya adalah “tidak diharapkan”

Ada kisahnya terjadi di Medan, menjelang lebarang, panitia zakat fitrah mendistribusikan kepada masyarakat yang telah didaftarkan sebagai penerima. Begitu ingin diserahkan zakat fitrah ini kepada salah seorang yang dinilai oleh panitia sebagai mustahaq, orang tersebut mengatakan, “Saya masih mampu membayar zakat fitrah!”.  Sikap panitia tentu malu karena memperlakukannya sebagai orang yang tidak mampu, sehingga harus diberikan zakat fitrah.

Kasus ini sangat terekam dalam ingatan dan bayangan orang tersebut. Saya bangga mendengar komentar orang tersebut, sebab jika ia pun dipersepsi orang yang berhak menerima zakat fitrah, ia menolak menerimanya dengan alasan ia masih mampu berzakat fitrah, ini adalah potret dari `iffah. Orang melihat dirinya lemah secara ekonomi, sementara ia menilai tidak. Ia tidak ingin diberi, sebaliknya ia lebih tertarik untuk memberi. Namun baru kali itu saya dengan yang menolak pemberian zakat fitrah. Mungkin masih banyak kasus lain yang tidak kita ketahui. Kisah sebaliknya sering kita dengan ada orang yang meminta dimasukkan dalam golongan ekonomi lemah, sehingga berhak menerima bantuan.

Semoga bermanfaat.

SENANGNYA BERBUAT BAIK 2


SENANGNYA MEMBERI 2

DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE

 

Di Zaman Presiden SBY, ada Bantuan Langsung Tunai untuk orang-orang tidak mampu. Di sana sini banyak informasi bahwa yang mendapat bantuan tidak semua tepat sasaran, bahkan orang-orang yang mampu minta diikutkan mendapat bantuan, dimasukkan pada kelompok orang yang tidak mampu.

Begitu juga disetiap ada bantuan bagi orang yang tidak mampu, sebagian kelompok yang mampu berusaha ikut menikmati bantuan itu. Terkadang dengan bangga juga ada yang mengaku merasa bangga bahwa ia mendapat bantuan, walaupun ia tergolong orang mampu. Belakangan ini, mereka yang mendapat bantuan, diberi lebel tertentu, tetapi menurut informasi juga masih ada sebagian yang tidak malu mendapat bantuan itu. Ini sebetulnya “mental tangan di bawah” yang tidak dilegitimasi oleh agama Islam.

Mental yang normal, “kalangan penerima” mestinya malu, karena bantuan itu atas dasar ketidakmampuannnya secara ekonomi. Namun sebagian sudah punya mental tangan di bawah. Menerima yang terhormat dan tidak perlu malu dan sebaliknya mungkin kebanggaan adalah atas dasar prestasi. Mendapat hadiah dari berbagai kejuaraan, ini hal yang membanggakan. Mendapat beasiswa karena prestasi akademik, ini menjadi kebanggaan, tetapi menerima, akibat dari kelemahan, konsepnya adalah “tidak diharapkan”

Ada kisahnya terjadi di Medan, menjelang lebarang, panitia zakat fitrah mendistribusikan kepada masyarakat yang telah didaftarkan sebagai penerima. Begitu ingin diserahkan zakat fitrah ini kepada salah seorang yang dinilai oleh panitia sebagai mustahaq, orang tersebut mengatakan, “Saya masih mampu membayar zakat fitrah!”.  Sikap panitia tentu malu karena memperlakukannya sebagai orang yang tidak mampu, sehingga harus diberikan zakat fitrah.

Kasus ini sangat terekam dalam ingatan dan bayangan orang tersebut. Saya bangga mendengar komentar orang tersebut, sebab jika ia pun dipersepsi orang yang berhak menerima zakat fitrah, ia menolak menerimanya dengan alasan ia masih mampu berzakat fitrah, ini adalah potret dari `iffah. Orang melihat dirinya lemah secara ekonomi, sementara ia menilai tidak. Ia tidak ingin diberi, sebaliknya ia lebih tertarik untuk memberi. Namun baru kali itu saya dengan yang menolak pemberian zakat fitrah. Mungkin masih banyak kasus lain yang tidak kita ketahui. Kisah sebaliknya sering kita dengan ada orang yang meminta dimasukkan dalam golongan ekonomi lemah, sehingga berhak menerima bantuan.

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

26 Juli 2020


SENANGNYA MEMBERI 
DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE

اليد العليا خير من اليد السفبي "Tangan di atas lebih baik dan mulia dari tangan di bawah. Inilah teori "Etos Tangan di Atas" yang saya sebut dalam buku Filsafat Pendidikan Akhlak. Islam membangun etos memberi dan bukan etos menerima. Etos memberi secara materil ada dalam konsep zakat, infak, sodaqah, dan wakaf. Sementara etos menerima secara materil tidak ditemukan dalam al-Qur'an. Tidak ditemukan dalam al-Qur'an perintah menerima zakat, infak, sodaqah, dan wakaf.

Etos menerima justru adalah dalam konsep psikologis yang dihubungkan dengan pemberian Allah syukur, sabar dan qanaah. Apapun yang terjadi harus disyukuri, walaupun yang terjadi adalah musibah. Q.S. Ibrahim/14:7 menjelaskan, jika kita bersyukur, niscaya Allah akan menambahkan nikmatnya dan jika kita kufr, niscaya Allah memberi azab yang pedih. 

Mensyukuri musibah memang tingkatan sabar orang `arif. Sesungguhnya mensyukuri pemberian Allah, baik itu tidak menyenangkan dalam pandangan kita dengan dalil bahwa Allah mustahil menginginkan yang terburuk untuk hambaNya yang inkar sekalipun, apalagi kepada hambaNya yang taat. Terhadap hambanya yang buruk, musibah itu, bisa jadi sebagai peringatan. Adapun bagi hambanya yang taat, boleh  jadi ujian kenaikan tingkat yang bisa menghasilkan keberuntungan. 

Ikhwanus Sofa menyebutkan bahwa dalam rasa sakit yang kita alami terdapat kasih sayang Allah agar kita tetap sehat. Bisa dibayangkan jika seseorang tertusuk pisau dan kemudian ia tidak merasa sakit, darah keluar terus menerus. Karena tidak merasa sakit, boleh jadi ia mengabaikannya, lama kelamaan iapun akan meninggal karena kehabisan darah. Dengan demikian kata Ikhwanus Sofa, rasa sakit itu diberikan oleh Alah agar manusia berobat dan pada gilirannya, ia tetap sehat.

SENANGNYA MEMBERI 1


SENANGNYA MEMBERI 
DR. SEHAT SULTONI DALIMUNTHE

اليد العليا خير من اليد السفبي "Tangan di atas lebih baik dan mulia dari tangan di bawah. Inilah teori "Etos Tangan di Atas" yang saya sebut dalam buku Filsafat Pendidikan Akhlak. Islam membangun etos memberi dan bukan etos menerima. Etos memberi secara materil ada dalam konsep zakat, infak, sodaqah, dan wakaf. Sementara etos menerima secara materil tidak ditemukan dalam al-Qur'an. Tidak ditemukan dalam al-Qur'an perintah menerima zakat, infak, sodaqah, dan wakaf.

Etos menerima justru adalah dalam konsep psikologis yang dihubungkan dengan pemberian Allah syukur, sabar dan qanaah. Apapun yang terjadi harus disyukuri, walaupun yang terjadi adalah musibah. Q.S. Ibrahim/14:7 menjelaskan, jika kita bersyukur, niscaya Allah akan menambahkan nikmatnya dan jika kita kufr, niscaya Allah memberi azab yang pedih. 

Mensyukuri musibah memang tingkatan sabar orang `arif. Sesungguhnya mensyukuri pemberian Allah, baik itu tidak menyenangkan dalam pandangan kita dengan dalil bahwa Allah mustahil menginginkan yang terburuk untuk hambaNya yang inkar sekalipun, apalagi kepada hambaNya yang taat. Terhadap hambanya yang buruk, musibah itu, bisa jadi sebagai peringatan. Adapun bagi hambanya yang taat, boleh  jadi ujian kenaikan tingkat yang bisa menghasilkan keberuntungan. 

Ikhwanus Sofa menyebutkan bahwa dalam rasa sakit yang kita alami terdapat kasih sayang Allah agar kita tetap sehat. Bisa dibayangkan jika seseorang tertusuk pisau dan kemudian ia tidak merasa sakit, darah keluar terus menerus. Karena tidak merasa sakit, boleh jadi ia mengabaikannya, lama kelamaan iapun akan meninggal karena kehabisan darah. Dengan demikian kata Ikhwanus Sofa, rasa sakit itu diberikan oleh Alah agar manusia berobat dan pada gilirannya, ia tetap sehat.

0 komentar:

23 Juli 2020


NIKMAT BERBUAT BAIK

DR. Sehat Sultoni Dalimunthe

 

Al-Qur’an menyebut 4 istilah untuk kebaikan. Pertama adalah al-khair, itu adalah kebaikan universal, tidak mengenal batas-batas geografis, suku, etnis, ekonomi dsb.  Contoh, bersikap jujur adalah sebuah kebaikan universal (al-khair). Kedua adalah al-ma`ruf ini adalah kebaikan yang terbatas (lokal). Biasanya ini adalah adat istiadat. Ada adat kampung, mungkin saja ada adat kecamatan, Mungkin juga ada adat Kabupaten, Provinsi, Nasional, Asean, dsb, tapi tidak berlaku untuk semua manusia dan untuk semua tempat. Ketika kita berjalan dan melewati orang-orang yang duduk di depan rumah, di Bandung, biasa orang sambil menunduk, dengan tangan kanan terbuka miring, kemudian menyebutkan, “punteun: maaf”, maka yang duduk itu pun menjawab, “mangga: silahkan”. Ini kebaikan di wilayah Sunda dan menjadi tidak baik dipraktekkan di Paluta. Inilah yang disebut dengan al-ma`ruf, kebaikan lokal. Ketiga, al-hasan, ini adalah kebaikan dilihat dari kualitasnya. Contohnya, ketika kita berjumpa dengan teman, kita bersalaman. Ada juga orang selain bersalaman juga saling mengumbar senyum. Sikap ramah tamah itu kualitasnya secara psikologis berbeda. Yang membedakan itu adalah perasaan, yaitu perasaan bahagia. Berbeda dengan orang bersalaman, tapi mukanya masam (barnit). Keempat adalah al-birr, ini kebaikan dilihat dari kuantitasnya. Seseorang ada yang bersedekah Rp. 50.000, ada yang bersedekah dengan Rp. 50.000.000, dari sisi al-birr yang kedua lebih baik dari yang pertama.

Dari empat yang disebutkan di atas, Allah dalam al-Qur’an hanya menyebut, hendaknya manusia berlomba-lomba berbuat baik dengan al-khair yang bersifat universal.

Allah hanya dua kali menyebutkan manusia hendaknya berlomba-lomba dalam berbuat baik (al-khair), yaitu dalam Q.S. al-Baqarah/2:148 dan al-Maidah/5:48.

Ayat pertama teksnya adalah tentang kiblat beribadah setiap umat yang berbeda-beda. Masing-masing diminta bersaing untuk berbuat baik. Jika dihubungkan dengan sekolah contohnya, masing-masing sekolah berbeda-beda keunggulannya, maka diharapkan semua berlomba mencapai kebaikan itu dengan sportif dan ikhlas. Sportif berarti tidak usah sibuk menjelekkan orang lain, cukup kerja kita bersungguh-sungguh mencapai kebaikan yang universal.

Ayat yang kedua adalah kelanjutan dari ayat yang pertama persoalan syariat atau jalan menuju finish (hasil). Bisa disebut yang pertama berlomba-lomba sampai ke batas finish kebaikan. Sementara yang kedua, berlomba-lomba dalam hal proses. Contoh, ada orang menuju sukses itu dengan jujur, tanggung jawab, dan taat aturan. Sementara orang lain menuju sukses dengan kejujuran, tanggung jawab, taat aturan, dan silaturrahmi. Maka yang terakhir ini lebih baik.

Kenapa yang diminta oleh Allah kita فاسبقوا الخيرات bukan فاستبقوا المعروف bukan juga فاستبقوا الحسن, dan bukan juga فاستبقوا البر, hemat saya wilayah ini punya kesamaan dalam penilaian. Sementara yang lainnya, ukurannya tidak baku. Contoh al-ma`ruf, sangat segmentatif, baik untuk orang tertentu saja. Al-Hasan bersifat psikologis dan subyektif. Sementara al-birr sangat komparatif. Banyak bagi kita, sedikit bagi orang lain. Contohnya, kita mengasih sedekah anak yatim Rp. 200.000, bisa jadi dinilai banyak. Smentara Miliyader bersedekah kepada anak yatim Rp. 2.000.000 masih dinilainya sedikit. Begitu dan seterusnya, jadi فاسبقوا الخيرات sangat filosofis dan ilmiah.

Para penggemar kebaikan sudah menemukan nikmatnya berbuat baik, bagaikan anak-anak yang sudah menemukan kenikmatan bermain games. Begitu juga pemain catur yang ahli telah menemukan kenikmatan dalam bermain catur. Penggemar catur, mau mengajak orang yang jago bercatur dengannya walaupun ia harus mengeluarkan duit untuk  meneraktir makan minum lawannya. Semoga, kita tertarik berbuat baik. Sering-sering berbuat baik, bisa membuat kita candu berbuat baik. Jika sudah candu berbuat baik, itu berarti sudah menemukan manisnya kebaikan.

 

Semoga Bermanfaat.

 


NIKMAT BERBUAT BAIK


NIKMAT BERBUAT BAIK

DR. Sehat Sultoni Dalimunthe

 

Al-Qur’an menyebut 4 istilah untuk kebaikan. Pertama adalah al-khair, itu adalah kebaikan universal, tidak mengenal batas-batas geografis, suku, etnis, ekonomi dsb.  Contoh, bersikap jujur adalah sebuah kebaikan universal (al-khair). Kedua adalah al-ma`ruf ini adalah kebaikan yang terbatas (lokal). Biasanya ini adalah adat istiadat. Ada adat kampung, mungkin saja ada adat kecamatan, Mungkin juga ada adat Kabupaten, Provinsi, Nasional, Asean, dsb, tapi tidak berlaku untuk semua manusia dan untuk semua tempat. Ketika kita berjalan dan melewati orang-orang yang duduk di depan rumah, di Bandung, biasa orang sambil menunduk, dengan tangan kanan terbuka miring, kemudian menyebutkan, “punteun: maaf”, maka yang duduk itu pun menjawab, “mangga: silahkan”. Ini kebaikan di wilayah Sunda dan menjadi tidak baik dipraktekkan di Paluta. Inilah yang disebut dengan al-ma`ruf, kebaikan lokal. Ketiga, al-hasan, ini adalah kebaikan dilihat dari kualitasnya. Contohnya, ketika kita berjumpa dengan teman, kita bersalaman. Ada juga orang selain bersalaman juga saling mengumbar senyum. Sikap ramah tamah itu kualitasnya secara psikologis berbeda. Yang membedakan itu adalah perasaan, yaitu perasaan bahagia. Berbeda dengan orang bersalaman, tapi mukanya masam (barnit). Keempat adalah al-birr, ini kebaikan dilihat dari kuantitasnya. Seseorang ada yang bersedekah Rp. 50.000, ada yang bersedekah dengan Rp. 50.000.000, dari sisi al-birr yang kedua lebih baik dari yang pertama.

Dari empat yang disebutkan di atas, Allah dalam al-Qur’an hanya menyebut, hendaknya manusia berlomba-lomba berbuat baik dengan al-khair yang bersifat universal.

Allah hanya dua kali menyebutkan manusia hendaknya berlomba-lomba dalam berbuat baik (al-khair), yaitu dalam Q.S. al-Baqarah/2:148 dan al-Maidah/5:48.

Ayat pertama teksnya adalah tentang kiblat beribadah setiap umat yang berbeda-beda. Masing-masing diminta bersaing untuk berbuat baik. Jika dihubungkan dengan sekolah contohnya, masing-masing sekolah berbeda-beda keunggulannya, maka diharapkan semua berlomba mencapai kebaikan itu dengan sportif dan ikhlas. Sportif berarti tidak usah sibuk menjelekkan orang lain, cukup kerja kita bersungguh-sungguh mencapai kebaikan yang universal.

Ayat yang kedua adalah kelanjutan dari ayat yang pertama persoalan syariat atau jalan menuju finish (hasil). Bisa disebut yang pertama berlomba-lomba sampai ke batas finish kebaikan. Sementara yang kedua, berlomba-lomba dalam hal proses. Contoh, ada orang menuju sukses itu dengan jujur, tanggung jawab, dan taat aturan. Sementara orang lain menuju sukses dengan kejujuran, tanggung jawab, taat aturan, dan silaturrahmi. Maka yang terakhir ini lebih baik.

Kenapa yang diminta oleh Allah kita فاسبقوا الخيرات bukan فاستبقوا المعروف bukan juga فاستبقوا الحسن, dan bukan juga فاستبقوا البر, hemat saya wilayah ini punya kesamaan dalam penilaian. Sementara yang lainnya, ukurannya tidak baku. Contoh al-ma`ruf, sangat segmentatif, baik untuk orang tertentu saja. Al-Hasan bersifat psikologis dan subyektif. Sementara al-birr sangat komparatif. Banyak bagi kita, sedikit bagi orang lain. Contohnya, kita mengasih sedekah anak yatim Rp. 200.000, bisa jadi dinilai banyak. Smentara Miliyader bersedekah kepada anak yatim Rp. 2.000.000 masih dinilainya sedikit. Begitu dan seterusnya, jadi فاسبقوا الخيرات sangat filosofis dan ilmiah.

Para penggemar kebaikan sudah menemukan nikmatnya berbuat baik, bagaikan anak-anak yang sudah menemukan kenikmatan bermain games. Begitu juga pemain catur yang ahli telah menemukan kenikmatan dalam bermain catur. Penggemar catur, mau mengajak orang yang jago bercatur dengannya walaupun ia harus mengeluarkan duit untuk  meneraktir makan minum lawannya. Semoga, kita tertarik berbuat baik. Sering-sering berbuat baik, bisa membuat kita candu berbuat baik. Jika sudah candu berbuat baik, itu berarti sudah menemukan manisnya kebaikan.

 

Semoga Bermanfaat.

 


2 komentar:

22 Juli 2020


BEBAN YANG SEIMBANG DENGAN KEMAMPUAN

Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe

Bagi siapa saja yang membaca al-Qur'an, secara sadar atau tidak pasti menjumpai Q.S. al-Baqarah/2:286, al-An`am/6:152, al-A`raf/7:42, al-Mu'minun/23:62. Ayat pertama menyebutkan لا يكلف الله نفسا إلا وسعها. Dimana yang membebani adalah Allah dengan dhamir “hua”, sementara tiga ayat terakhir kalimatnya لا نكلف الله نفسا إلا وسعها, dimana yang membebani itu Allah dengan dhamir “nahnu”.

Makna secara umum, tidak ada suatu beban atau tugas dimana Allah ikut yang memberi beban yang tidak mampu ditanggung oleh manusia. Terhadap beban ini, ada beban yang hanya dipikulkan oleh Allah kepada manusia, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan diridhai oleh AllahAda dua persoalan utama dalam hal ini. Pertama, mana beban yang dipikulkan oleh Allah sendiri kepada manusia. Kedua, ada beban yang dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Ketiga, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan Allah tidak ikut campur dalam urusan ini.

Beban yang langsung dipikulkan oleh Allah kepada manusia adalah syariat-syariatnya, seperti melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan haji.  Dua syariat yang pertama, tidak berhubungan dengan harta, sementara dua syariat terakhir berhubungan dengan harta. Terhadap dua yang pertama tidak perlu dibahas karena umumnya orang paham bahwa orang yang tidak melaksanakannya bukan karena ia tidak mampu. Dua syariat yang terakhir, zakat dan haji. Jika harta yang wajib dizakati, jika dilaksanakan, pasti membuat rezeki itu mentambah berkah, harta-harta yang dizakati itu akan terus bertambah dengan cara dan waktu yang tidak diketahui oleh manusia. Bisa saja, padi yang dizakati, pendapatan sawah itu akan bertambah banyak, bisa juga yang menzakati dan keluarganya bertambah sehat. Bisa juga anak yang menzakati itu tidak menyusahkan di sekolah dan bahwa menjadi kebanggaan karena prestasi dan keahliannya, sehingga yang berzakat itu tambah berbahagia, begitu dan seterusnya. Sementara dalam hal syariat haji. Bagi siapa yang telah membuka tabungan haji, maka Allah telah membuka pintu baginya untuk berangkat haji. Bagaimana bisa, tentu lah dengan usaha dan doa. Orang yang ikhlas membuka tabungan haji dan berusaha bersunggung-sungguh, sambil mengamalkan doa rutin, “Ya Allah beri aku rezeki untuk bisa menyempurnahkan tabungan haji, agar bisa menjalankan syariatMu”. Kemungkinan usahanya bisa lebih bagus, tidak mustahil juga esok lusa ada yang menderma, sehingga tabuhan haji menjadi sempurna. Begitu dan seterusnya, bagaimana melengkapi tabungan haji itu, usaha dan doa, serta keyakinan harus ditanam secara kokoh.

Bagaimana dengan beban yang dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Semua beban hidup dijalan Allah, itu berupa beban Allah lewat manusia. Salah satunya, menyekolahkan anak. Bagaimana memahami bahwa menyekolahkan anak adalah beban manusia yang dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Masuk sekolah perlu biaya-biaya, baik di sekolah yang ditanggung oleh Negara seperti SD dan SMP sederajat, ada biaya-biaya yang dikeluarkan seperti beli pakean dan peralatan sekolah maupuan transfortasinya. Apalagi di sekolah yang dibebankan kepada orang tua seperti sekolah di lembaga-lembaga swasta. Apa benar ini beban dari Allah lewat sekolah? Jawabannya benar, ini beban Allah untuk orang tua. Allah di antaranya menyebut dalam Q.S. al-Zumar/39:9, bahwa tidak sama orang yang berilmu dan yang tidak berilmu. Orang berilmu itu lebih dekat dengan Allah. Untuk itu, Allah mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu (Q.S. al-Mujadalah/58:11).  Inilah diantara dasar bahwa menyekolahkan anak dimana saja pun sudah digaransi atau dijamin oleh Allah bahwa orang tua memiliki potensi atau bakal kemampuan. Yang diberikan oleh bukan lah materi, tetapi kemampuan. Siapa yang tidak menggunakan kemampuannya untuk mendapat rezeki itu, maka beban itu tidak bisa dipikul.

Ilustrasi potensi atau bakal kemampuan itu segini, jika Allah menyuruhkan kita dari Gunung Tua ke Padangsidimpuan. Allah telah menyediakan sepeda motornya, katakanlah Honda Beat Street, lengkap dengan segala sesuatunya, termasuk bensinnya, tidak membawanya saja. Sementara, orang yang punya itu belum bisa mengenderai sepeda motor itu, maka usaha orang tersebut belajar naik sepeda motor agar bisa sampai ke Padangsidimpuan. Jika dia tidak belajar, maka beban itu tidak bisa dipikul dan yang salah adalah manusia.

Dalam konsep beban sekolah itulah, orang tua punya optimisme mampu menyekolahkan anak setinggi-tingginya. Jika tidak termasuk orang yang punya, usahanya harus lebih giat dari orang yang punya. Jika orang kaya dalam seminggu cukup kerja satu hari sudah bisa menutupi kebutuhannya, yang tidak punya harus rela bekerja lebih dari satu hari atau bekerja 7 hari dalam seminggu, atau seperti istilah seorang pengusaha, “ulang do 30 ari iba karejo dalam sabulan, baen 40 ari”. Mana ada jumlah hari dalam sebulah 40? Ini adalah bahasa bahwa kita harus bekerja keras dan cerdas. Banyak buktinya orang yang miskin bangkit menjadi orang kaya, walaupun kalau kaya belum tentu baik. Yang pasti baik adalah perubahan dari penerima menjadi pemberi, dari mustahiq menjadi muzakki.  Untuk itu, tidak ulama berdoa agar menjadi kaya. Mereka hanya berdoa agar mereka menjadi orang yang mengeluarkan zakat banyak-banyak. Jika banyak mengeluarkan zakat dengan sendirinya hartanya banyak. Kalau mereka yang kaya, tidak ada zaminan mengeluarkan zakat. Untuk itu, orang kaya yang mengeluarkan zakat lebih baik disebut muzakki.

Dalam analisis bahasa Arab seseorang “al-nafs” dalam ayat di atas muannats (wanita), walaupun zhahirnya mudzakkar (laki-laki). Apa maknanya, sehebat apa pun manusia itu, ia membutuhkan bantuan orang lain. Untuk itulah, membatu seseorang agar kuat dalam segala hal termasuk dalam bidang ekonomi adalah syariat Allah. Di sini perlu membangun program “Membuat orang bahagia”. Dalam teori social, kebersamaan itu membahagiakan. Jika ada orang kaya sendiri, ia bahagian, pasti ia tidak paham kebahagiaan itu. Bersama-sama kaya jauh lebih menyenangkan dan damai. Bersama-sama pintar itu lebih membahagiakan.

Bagaimana dengan beban yang bukan dari Allah. Beban yang bukan dari Allah dapat dilihat beban yang tidak pada jalannya. Contohnya, seseorang bukan usaha dengan meminjam uang dari Bank 1 Miliyar, tiba-tiba bangkrut, dia menuntut Tuhan. Itu tidak dapat disebut beban yang dipikulkan oleh Allah. Allah tidak menyuruh orang untuk berutang banyak-banyak untuk buka usaha. Berusaha disuruh oleh Allah, tapi usaha sesuai dengan kemampuanmu dan dengan cara yang benar.

Orang buka usaha pakter, kemudian kelak dia bangkrut. Tentu lah itu bukan beban yang dipikulkan oleh Allah. Ada bilang, bukan pakter, tidak pernah rugi, dan itu usaha yang gampang. Kebangkrutan itu bukanlah selamanya dalam hal materi dan juga tidak terbatas waktu diwaktu dekat. Tidak ada keburukan yang dilakukan oleh manusia, tidak dibalas oleh Allah di dunia ini. Dengan demikian, membuka pakter pasti merugi. Bentuk dan waktu kerugiannya itulah yang tidak dapat diketahui pasti oleh manusia. Untuk mempelajarinya, tanyalah pensiunan usahawan pakter, mereka akan bisa bercerita banyak, akibat buruk yang mereka rasakan. Allah tidak pernah inkar janji (Q.S. Ali Imran/3:9).

Semoga Bermanfaat.

 

  

BEBAN YANG SEIMBANG DENGAN KEMAMPUAN


BEBAN YANG SEIMBANG DENGAN KEMAMPUAN

Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe

Bagi siapa saja yang membaca al-Qur'an, secara sadar atau tidak pasti menjumpai Q.S. al-Baqarah/2:286, al-An`am/6:152, al-A`raf/7:42, al-Mu'minun/23:62. Ayat pertama menyebutkan لا يكلف الله نفسا إلا وسعها. Dimana yang membebani adalah Allah dengan dhamir “hua”, sementara tiga ayat terakhir kalimatnya لا نكلف الله نفسا إلا وسعها, dimana yang membebani itu Allah dengan dhamir “nahnu”.

Makna secara umum, tidak ada suatu beban atau tugas dimana Allah ikut yang memberi beban yang tidak mampu ditanggung oleh manusia. Terhadap beban ini, ada beban yang hanya dipikulkan oleh Allah kepada manusia, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan diridhai oleh AllahAda dua persoalan utama dalam hal ini. Pertama, mana beban yang dipikulkan oleh Allah sendiri kepada manusia. Kedua, ada beban yang dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Ketiga, ada beban yang dipikulkan oleh manusia dan Allah tidak ikut campur dalam urusan ini.

Beban yang langsung dipikulkan oleh Allah kepada manusia adalah syariat-syariatnya, seperti melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan haji.  Dua syariat yang pertama, tidak berhubungan dengan harta, sementara dua syariat terakhir berhubungan dengan harta. Terhadap dua yang pertama tidak perlu dibahas karena umumnya orang paham bahwa orang yang tidak melaksanakannya bukan karena ia tidak mampu. Dua syariat yang terakhir, zakat dan haji. Jika harta yang wajib dizakati, jika dilaksanakan, pasti membuat rezeki itu mentambah berkah, harta-harta yang dizakati itu akan terus bertambah dengan cara dan waktu yang tidak diketahui oleh manusia. Bisa saja, padi yang dizakati, pendapatan sawah itu akan bertambah banyak, bisa juga yang menzakati dan keluarganya bertambah sehat. Bisa juga anak yang menzakati itu tidak menyusahkan di sekolah dan bahwa menjadi kebanggaan karena prestasi dan keahliannya, sehingga yang berzakat itu tambah berbahagia, begitu dan seterusnya. Sementara dalam hal syariat haji. Bagi siapa yang telah membuka tabungan haji, maka Allah telah membuka pintu baginya untuk berangkat haji. Bagaimana bisa, tentu lah dengan usaha dan doa. Orang yang ikhlas membuka tabungan haji dan berusaha bersunggung-sungguh, sambil mengamalkan doa rutin, “Ya Allah beri aku rezeki untuk bisa menyempurnahkan tabungan haji, agar bisa menjalankan syariatMu”. Kemungkinan usahanya bisa lebih bagus, tidak mustahil juga esok lusa ada yang menderma, sehingga tabuhan haji menjadi sempurna. Begitu dan seterusnya, bagaimana melengkapi tabungan haji itu, usaha dan doa, serta keyakinan harus ditanam secara kokoh.

Bagaimana dengan beban yang dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Semua beban hidup dijalan Allah, itu berupa beban Allah lewat manusia. Salah satunya, menyekolahkan anak. Bagaimana memahami bahwa menyekolahkan anak adalah beban manusia yang dipikulkan oleh Allah lewat manusia. Masuk sekolah perlu biaya-biaya, baik di sekolah yang ditanggung oleh Negara seperti SD dan SMP sederajat, ada biaya-biaya yang dikeluarkan seperti beli pakean dan peralatan sekolah maupuan transfortasinya. Apalagi di sekolah yang dibebankan kepada orang tua seperti sekolah di lembaga-lembaga swasta. Apa benar ini beban dari Allah lewat sekolah? Jawabannya benar, ini beban Allah untuk orang tua. Allah di antaranya menyebut dalam Q.S. al-Zumar/39:9, bahwa tidak sama orang yang berilmu dan yang tidak berilmu. Orang berilmu itu lebih dekat dengan Allah. Untuk itu, Allah mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu (Q.S. al-Mujadalah/58:11).  Inilah diantara dasar bahwa menyekolahkan anak dimana saja pun sudah digaransi atau dijamin oleh Allah bahwa orang tua memiliki potensi atau bakal kemampuan. Yang diberikan oleh bukan lah materi, tetapi kemampuan. Siapa yang tidak menggunakan kemampuannya untuk mendapat rezeki itu, maka beban itu tidak bisa dipikul.

Ilustrasi potensi atau bakal kemampuan itu segini, jika Allah menyuruhkan kita dari Gunung Tua ke Padangsidimpuan. Allah telah menyediakan sepeda motornya, katakanlah Honda Beat Street, lengkap dengan segala sesuatunya, termasuk bensinnya, tidak membawanya saja. Sementara, orang yang punya itu belum bisa mengenderai sepeda motor itu, maka usaha orang tersebut belajar naik sepeda motor agar bisa sampai ke Padangsidimpuan. Jika dia tidak belajar, maka beban itu tidak bisa dipikul dan yang salah adalah manusia.

Dalam konsep beban sekolah itulah, orang tua punya optimisme mampu menyekolahkan anak setinggi-tingginya. Jika tidak termasuk orang yang punya, usahanya harus lebih giat dari orang yang punya. Jika orang kaya dalam seminggu cukup kerja satu hari sudah bisa menutupi kebutuhannya, yang tidak punya harus rela bekerja lebih dari satu hari atau bekerja 7 hari dalam seminggu, atau seperti istilah seorang pengusaha, “ulang do 30 ari iba karejo dalam sabulan, baen 40 ari”. Mana ada jumlah hari dalam sebulah 40? Ini adalah bahasa bahwa kita harus bekerja keras dan cerdas. Banyak buktinya orang yang miskin bangkit menjadi orang kaya, walaupun kalau kaya belum tentu baik. Yang pasti baik adalah perubahan dari penerima menjadi pemberi, dari mustahiq menjadi muzakki.  Untuk itu, tidak ulama berdoa agar menjadi kaya. Mereka hanya berdoa agar mereka menjadi orang yang mengeluarkan zakat banyak-banyak. Jika banyak mengeluarkan zakat dengan sendirinya hartanya banyak. Kalau mereka yang kaya, tidak ada zaminan mengeluarkan zakat. Untuk itu, orang kaya yang mengeluarkan zakat lebih baik disebut muzakki.

Dalam analisis bahasa Arab seseorang “al-nafs” dalam ayat di atas muannats (wanita), walaupun zhahirnya mudzakkar (laki-laki). Apa maknanya, sehebat apa pun manusia itu, ia membutuhkan bantuan orang lain. Untuk itulah, membatu seseorang agar kuat dalam segala hal termasuk dalam bidang ekonomi adalah syariat Allah. Di sini perlu membangun program “Membuat orang bahagia”. Dalam teori social, kebersamaan itu membahagiakan. Jika ada orang kaya sendiri, ia bahagian, pasti ia tidak paham kebahagiaan itu. Bersama-sama kaya jauh lebih menyenangkan dan damai. Bersama-sama pintar itu lebih membahagiakan.

Bagaimana dengan beban yang bukan dari Allah. Beban yang bukan dari Allah dapat dilihat beban yang tidak pada jalannya. Contohnya, seseorang bukan usaha dengan meminjam uang dari Bank 1 Miliyar, tiba-tiba bangkrut, dia menuntut Tuhan. Itu tidak dapat disebut beban yang dipikulkan oleh Allah. Allah tidak menyuruh orang untuk berutang banyak-banyak untuk buka usaha. Berusaha disuruh oleh Allah, tapi usaha sesuai dengan kemampuanmu dan dengan cara yang benar.

Orang buka usaha pakter, kemudian kelak dia bangkrut. Tentu lah itu bukan beban yang dipikulkan oleh Allah. Ada bilang, bukan pakter, tidak pernah rugi, dan itu usaha yang gampang. Kebangkrutan itu bukanlah selamanya dalam hal materi dan juga tidak terbatas waktu diwaktu dekat. Tidak ada keburukan yang dilakukan oleh manusia, tidak dibalas oleh Allah di dunia ini. Dengan demikian, membuka pakter pasti merugi. Bentuk dan waktu kerugiannya itulah yang tidak dapat diketahui pasti oleh manusia. Untuk mempelajarinya, tanyalah pensiunan usahawan pakter, mereka akan bisa bercerita banyak, akibat buruk yang mereka rasakan. Allah tidak pernah inkar janji (Q.S. Ali Imran/3:9).

Semoga Bermanfaat.

 

  

2 komentar:

NASEHAT EMAS DARI ; IMAM SYAFI'I & SYEKH JALALUDDIN RUMI. 

1. "Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan" (Imam Syafi'i)

2. "Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i)

3. "Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i)

4. "Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i)

5. "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)

6. "Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i)

7. "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i)

8. "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syafi'i)

9. "Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing" (Imam Syafi'i)

10. "Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti" (Imam Syafi'i)

11. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" (Imam Syafi'i)

12. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha" (Imam Syafi'i)

13. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang" (Imam Syafi'i)

14. "Apabila engkau memiliki seorang sahabat yg membantumu dalam ketaatan kepda Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah" (Imam Syafi'i)

15-Dalam hal kedermawanan dan menolong orang, jadilah seperti sungai.
(Biarkan mengalir memberi manfaat tak henti-henti dan tanpa mengharap kembali)
~ Syekh Jalaluddin Rumi


16-Dalam kasih sayang dan berkah, jadilah seperti matahari.
(Berilah kehangatan kepada siapa saja meski tidak diucapkan terima kasih)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

17-Dalam menutupi aib orang lain, jadilah seperti malam.
(Tutupi semua aib dan rahasia orang rapat-rapat, tanpa pernah membocorkannya)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

18-Dalam keadaan marah dan murka, jadilah seperti orang mati.
(Diamlah, jangan lakukan apa pun, agar tidak menimbulkan kesalahan dan menyesal kemudian. Marah-marah adalah permulaan gila yang berakhir penyesalan)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

19-Dalam hal kesederhanaan dan kerendah hatian, jadilah seperti bumi.
(Selalu rendah hatilah seperti bumi yang menempatkan diri di bawah dan meninggikan yang lain)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

20-Dalam hal toleransi, jadilah seperti laut.
(Berlapang dada seluas-luasnya dan siap menampung pandangan-pandangan yang berbeda dengan tetap berpegang teguh dengan keyakinan)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

21-Tampillah seperti diri sejatimu, atau jadilah seperti tampilanmu...
(Jangan pura-pura.... berbuatlah setulus hati karna kebaikan butuh keikhlasan.)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

NASEHAT BERHARGA IMAM SYAFIR DAN JALALUDDIN RUMI

NASEHAT EMAS DARI ; IMAM SYAFI'I & SYEKH JALALUDDIN RUMI. 

1. "Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan" (Imam Syafi'i)

2. "Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i)

3. "Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i)

4. "Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i)

5. "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)

6. "Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i)

7. "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i)

8. "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syafi'i)

9. "Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing" (Imam Syafi'i)

10. "Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti" (Imam Syafi'i)

11. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" (Imam Syafi'i)

12. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha" (Imam Syafi'i)

13. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang" (Imam Syafi'i)

14. "Apabila engkau memiliki seorang sahabat yg membantumu dalam ketaatan kepda Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah" (Imam Syafi'i)

15-Dalam hal kedermawanan dan menolong orang, jadilah seperti sungai.
(Biarkan mengalir memberi manfaat tak henti-henti dan tanpa mengharap kembali)
~ Syekh Jalaluddin Rumi


16-Dalam kasih sayang dan berkah, jadilah seperti matahari.
(Berilah kehangatan kepada siapa saja meski tidak diucapkan terima kasih)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

17-Dalam menutupi aib orang lain, jadilah seperti malam.
(Tutupi semua aib dan rahasia orang rapat-rapat, tanpa pernah membocorkannya)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

18-Dalam keadaan marah dan murka, jadilah seperti orang mati.
(Diamlah, jangan lakukan apa pun, agar tidak menimbulkan kesalahan dan menyesal kemudian. Marah-marah adalah permulaan gila yang berakhir penyesalan)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

19-Dalam hal kesederhanaan dan kerendah hatian, jadilah seperti bumi.
(Selalu rendah hatilah seperti bumi yang menempatkan diri di bawah dan meninggikan yang lain)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

20-Dalam hal toleransi, jadilah seperti laut.
(Berlapang dada seluas-luasnya dan siap menampung pandangan-pandangan yang berbeda dengan tetap berpegang teguh dengan keyakinan)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

21-Tampillah seperti diri sejatimu, atau jadilah seperti tampilanmu...
(Jangan pura-pura.... berbuatlah setulus hati karna kebaikan butuh keikhlasan.)
~ Syekh Jalaluddin Rumi

0 komentar:

21 Juli 2020


Sepertinya Mereka Itu Potret Anak Sholeh




Sadarkah kita dalam Tahiyat yang selalu didoakan mereka itu:
1. Nabi Muhammad Saw.
2. Kita (orang-orang shalat)
3. Hamba Allah yang shaleh
4. Keluarga Nabi Muhammad
5. Keluarga Nabi Ibarahim

Suatu saat saya bertanya kepada seorang Guru Besar Tafsir dari UIN Sunan Kali Djaga Yogyakarta, Prof. Dr. Muhammad Chirzin, "sampai dimana batasan keluarga Nabi Muhammad Saw. yang didoakan?". Profesor itu menjawab, "kita semua ummat Islam ini" Profesor ini menafsirkannya berdasarkan Q.S. al-Baqarah/2:124
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ

Walaupun ayat di atas teksnya doa Nabi Ibrahim a.s. namun dimaknai oleh Profesor itu, itulah batasa keluarga. Yang tidak termasuk dalam doa itu, orang Islam yang zhalim. Yang zhalim itu yang menjadikan ajaran Islam tidak terlihat (gelap), alias tidak mengamalkannya. Dengan sendirinya yang orang yang selalu didoakan orang yang shalat, mereka yang shalat dan kemudian mereka mengamalkan ajaran Allah, mereka itu disebut orang sholeh. 

Nah bagaimana kita orang Islam, terkadang juga melanggar aturan Allah, termasuk "berbohong, menyakiti hati orang lain, dokki, tidak perduli terhadap anak yatim dan orang miskin, kurang bersungguh-sungguh  mendidik anak, dan sebagainya", apakah kita termasuk yang didoakan itu? Karena kezhaliman manusia, ada sama sekali tidak terlihat, bagaikan malam gelap gulita. Tapi ada yang tidak gelap kali masih terlihat. Singkatnya cahaya doa orang yang shalat sangat ditentukan dengan tingkat sinar cahaya ilahi dan keterhalangannya ditentutukan juga dengan tingkat kezhaliman.

SEMOGA KITA TERMASUK ORANG YANG DIDOAKAN
 dengan pendidikan 

SENANGNYA ORANG BAIK SELALU DIDOAKAN OLEH ORANG YANG SHALAT Oleh Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe


Sepertinya Mereka Itu Potret Anak Sholeh




Sadarkah kita dalam Tahiyat yang selalu didoakan mereka itu:
1. Nabi Muhammad Saw.
2. Kita (orang-orang shalat)
3. Hamba Allah yang shaleh
4. Keluarga Nabi Muhammad
5. Keluarga Nabi Ibarahim

Suatu saat saya bertanya kepada seorang Guru Besar Tafsir dari UIN Sunan Kali Djaga Yogyakarta, Prof. Dr. Muhammad Chirzin, "sampai dimana batasan keluarga Nabi Muhammad Saw. yang didoakan?". Profesor itu menjawab, "kita semua ummat Islam ini" Profesor ini menafsirkannya berdasarkan Q.S. al-Baqarah/2:124
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ

Walaupun ayat di atas teksnya doa Nabi Ibrahim a.s. namun dimaknai oleh Profesor itu, itulah batasa keluarga. Yang tidak termasuk dalam doa itu, orang Islam yang zhalim. Yang zhalim itu yang menjadikan ajaran Islam tidak terlihat (gelap), alias tidak mengamalkannya. Dengan sendirinya yang orang yang selalu didoakan orang yang shalat, mereka yang shalat dan kemudian mereka mengamalkan ajaran Allah, mereka itu disebut orang sholeh. 

Nah bagaimana kita orang Islam, terkadang juga melanggar aturan Allah, termasuk "berbohong, menyakiti hati orang lain, dokki, tidak perduli terhadap anak yatim dan orang miskin, kurang bersungguh-sungguh  mendidik anak, dan sebagainya", apakah kita termasuk yang didoakan itu? Karena kezhaliman manusia, ada sama sekali tidak terlihat, bagaikan malam gelap gulita. Tapi ada yang tidak gelap kali masih terlihat. Singkatnya cahaya doa orang yang shalat sangat ditentukan dengan tingkat sinar cahaya ilahi dan keterhalangannya ditentutukan juga dengan tingkat kezhaliman.

SEMOGA KITA TERMASUK ORANG YANG DIDOAKAN
 dengan pendidikan 

0 komentar:

K.H.Imam Zarkasyi SangK Penggagas Panca Jiwa Pesantren

Panca Jiwa Tadika Raya Diadopsi bukan diadaptasi dari Panca Jiwa Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur. Adopsi ini perlu dipahami sangat wajar karena Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe, Ketua Yayasan Tadika Raya adalah seorang alumni Gontor tahun 1993. Panca Jiwa ini menjadi ruh dari Pendidikan di Tadika Raya School baik di Jenjang Raudhatul Athfal maupun di SD Plus atau dalam seluruh program dan aktivitasnya. Posisi Panca Jiwa ini bagi Tadika Raya School bagaikan Pancasila bagi NKRI. Untuk itu, ketika ada yang berusaha merubah Pancasila ke arah yang lebih buruk, maka banyak rakyat Indonesai yang protes. Karena Pancasila merupakan ideologi negara. Sementara Panca Jiwa merupakan ideologi pendidikan di Tadika Raya School.
Adapun Panca Jiwa yang dimaksud adalah sbb:
1. Keikhlasan
2. Kesederhanaan
3. Berdikari
4. Ukhuwah Islamiyah
5. Kebebasan

Semua keluarga besar Tadika Raya School (TRS) baik guru, tata usaha, murid, orang tua wali murid, dan orang-orang yang berhubungan dengan TRS dipegang teguh panca jiwa ini. Ikhlas dalam berniat dan berbuat. Sederhana dalam berniat dan berbuat, tidak perlu berlebihan. Berdikari dalam konsep pembangunannya bermadzhab al-mahrum.  Tekat kuat untuk bisa mandiri dalam segala hal menjadi doa TRS. Ukhuwah Islamiyah jiwa yang memuliakan merekatkan silaturrahmi antar sesama. Menjadi perekat (juru damai) dalam setiap potensi perpecahan. Terakhir, kebebasan sesuai dengan aturan Allah. Dalam hal beribadah contohnya tidak mendoktrin murid wajib berqunut atau tidak boleh berqunut. Untuk itu, TRS adalah Berdiri Untuk Semua Golongan. Kita boleh bebas memilih jika syariatnya boleh memilih. Termasuk, bagi alumni RA Tadika Raya ingin meneruskan pendidikan SD Negeri, itu dibebaskan dengan ikhlas. Karena memilih pendidikan adalah hak orang tua. Hanya saja, TRS punya kewajiban menyarankan apa yang kami nilai menjadi kebaikan sebagai pilihan semua orang. Termasuk, jika ada yang lebih baik dari TRS, sebaiknya memilih yang terbaik itu. Sekolah tidak mesti ke TRS. Inilah aplikasi dari Jiwa Kebebasan di TRS.

PANCA JIWA TADIKA RAYA

K.H.Imam Zarkasyi SangK Penggagas Panca Jiwa Pesantren

Panca Jiwa Tadika Raya Diadopsi bukan diadaptasi dari Panca Jiwa Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur. Adopsi ini perlu dipahami sangat wajar karena Dr. Sehat Sultoni Dalimunthe, Ketua Yayasan Tadika Raya adalah seorang alumni Gontor tahun 1993. Panca Jiwa ini menjadi ruh dari Pendidikan di Tadika Raya School baik di Jenjang Raudhatul Athfal maupun di SD Plus atau dalam seluruh program dan aktivitasnya. Posisi Panca Jiwa ini bagi Tadika Raya School bagaikan Pancasila bagi NKRI. Untuk itu, ketika ada yang berusaha merubah Pancasila ke arah yang lebih buruk, maka banyak rakyat Indonesai yang protes. Karena Pancasila merupakan ideologi negara. Sementara Panca Jiwa merupakan ideologi pendidikan di Tadika Raya School.
Adapun Panca Jiwa yang dimaksud adalah sbb:
1. Keikhlasan
2. Kesederhanaan
3. Berdikari
4. Ukhuwah Islamiyah
5. Kebebasan

Semua keluarga besar Tadika Raya School (TRS) baik guru, tata usaha, murid, orang tua wali murid, dan orang-orang yang berhubungan dengan TRS dipegang teguh panca jiwa ini. Ikhlas dalam berniat dan berbuat. Sederhana dalam berniat dan berbuat, tidak perlu berlebihan. Berdikari dalam konsep pembangunannya bermadzhab al-mahrum.  Tekat kuat untuk bisa mandiri dalam segala hal menjadi doa TRS. Ukhuwah Islamiyah jiwa yang memuliakan merekatkan silaturrahmi antar sesama. Menjadi perekat (juru damai) dalam setiap potensi perpecahan. Terakhir, kebebasan sesuai dengan aturan Allah. Dalam hal beribadah contohnya tidak mendoktrin murid wajib berqunut atau tidak boleh berqunut. Untuk itu, TRS adalah Berdiri Untuk Semua Golongan. Kita boleh bebas memilih jika syariatnya boleh memilih. Termasuk, bagi alumni RA Tadika Raya ingin meneruskan pendidikan SD Negeri, itu dibebaskan dengan ikhlas. Karena memilih pendidikan adalah hak orang tua. Hanya saja, TRS punya kewajiban menyarankan apa yang kami nilai menjadi kebaikan sebagai pilihan semua orang. Termasuk, jika ada yang lebih baik dari TRS, sebaiknya memilih yang terbaik itu. Sekolah tidak mesti ke TRS. Inilah aplikasi dari Jiwa Kebebasan di TRS.

0 komentar:

20 Juli 2020

ALUMNI PERDANA RA TADIKA RAYA AEK HARUAYA TAHUN AKADEMIK 2019-2020



Dalam banyak hal, sesuatu yang pertama menjadi perhatian dan kenangan. Pondok Modern Gontor yang sekarang tersohor di Indonesia bahkan ke Luar Negeri, yang asal muasalnya dari Pondok Gontor, santri perdananya 40 orang. Yayasan Pendidikan al-Azizi Medan yang sekarang salah satu berkualitas dan besar di Medan, jumlah murid pertamanya sebanyak 17 orang. RA Tadika Raya, murid perdanya, tahun pelajaran 2019-2020, sebanyak 19 orang. Adapun asal usul murid, dari Wek III G.Tua 4 Orang, dari Wek IV 1 Orang, dari G.Tua Tonga 1 Orang, dari Parkalamatan, 3 Orang, dari Gunung Manaon 4 Orang. Sisanya 6 orang dari Aek Haruaya. Terima kasih kami kepada orang tua wali murid yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak di RA Tadika Raya. al-Hamdulillah, 15 orang dari alumni ini meneruskan pendidikan di SD Plus Tadika Raya tahun pelajaran 2020-2021, sementar 4 orang lain, masih meneruskan pendidikan RA dari kelas 0  kecil (play group) ke RA atau biasa juga ada yang mengatakan kelas 0 besar. Kami berusaha dan berdoa, kelak anak-anak kami menjadi orang shaleh dan sukese dunia akhirat.

ALUMNI PERDANA RA TADIKA RAYA AEK HARUAYA

ALUMNI PERDANA RA TADIKA RAYA AEK HARUAYA TAHUN AKADEMIK 2019-2020



Dalam banyak hal, sesuatu yang pertama menjadi perhatian dan kenangan. Pondok Modern Gontor yang sekarang tersohor di Indonesia bahkan ke Luar Negeri, yang asal muasalnya dari Pondok Gontor, santri perdananya 40 orang. Yayasan Pendidikan al-Azizi Medan yang sekarang salah satu berkualitas dan besar di Medan, jumlah murid pertamanya sebanyak 17 orang. RA Tadika Raya, murid perdanya, tahun pelajaran 2019-2020, sebanyak 19 orang. Adapun asal usul murid, dari Wek III G.Tua 4 Orang, dari Wek IV 1 Orang, dari G.Tua Tonga 1 Orang, dari Parkalamatan, 3 Orang, dari Gunung Manaon 4 Orang. Sisanya 6 orang dari Aek Haruaya. Terima kasih kami kepada orang tua wali murid yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak di RA Tadika Raya. al-Hamdulillah, 15 orang dari alumni ini meneruskan pendidikan di SD Plus Tadika Raya tahun pelajaran 2020-2021, sementar 4 orang lain, masih meneruskan pendidikan RA dari kelas 0  kecil (play group) ke RA atau biasa juga ada yang mengatakan kelas 0 besar. Kami berusaha dan berdoa, kelak anak-anak kami menjadi orang shaleh dan sukese dunia akhirat.

3 komentar:

KELOMPOK BELAJAR LURING (LUAR JARINGAN) KELAS 1 DAN 2 SD PLUS TADIKA RAYA

AEK HARUAYA

TAHUN AJARAN 2020/2021

 

 

Kelompok 1 AEK HARUAYA

Nama guru pembimbing :

1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)

2. Ustdz. Doana

 (085206996643)

3. Ustdz. Julyanti

 (085262815600)

 

Jadwal belajar 

Hari : Senin dan Selasa

Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Sri Afrida Yanti

2. Ahmad fadlan

3. Desrina Haerani

4. Firdawani tanjung

5. Meyrilda

6. Arsanuddin

7. Mutiara Lestari

8. Ameera roito

9. Nikmatul hakim

10. Alya nahya sari

11. Abdi Yadi

 

Kelompok 2 GUNUNG MANAON

Nama guru pembimbing :

1. Ustdz. Habibah (08126387852)

2.  Ustdz. Alfi Arfah

 (082294215905)

3.  Ustdz. Nur Nilam

 (082272182796)

 

Jadwal belajar 

Hari : Senin dan Selasa

Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Nazril ilham

2. Umar Pangaribuan

3. Siarkan

4. Selvia rayanti

5. Torkis

6. Robiatul Halimah

7. Raja Enda

8. Lismawarni

 

Kelompok 3 KAMPUNG BANJIR DAN SEKITARNYA

Nama guru pembimbing:

1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)

2. Ustdz. Doana

 (085206996643)

3. Ustdz. Julyanti

 (085262815600)

 

Jadwal belajar 

Hari : Rabu dan Kamis

Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Muhammad Akhsan Ghozi

2. Affan Riyadi

3. Sobaruddin

4. Ahmad Reza

5. Sufriyadi

6. Nadia Clearesta

7. Wahyu Lukman

8. Ozil Anelka

9. Kaori Zahira

10. Rifki Al Farabi

 

Kelompok 4 PASAR GUNUNG TUA DAN SEKITARNYA

Nama guru pendamping:

1. Ustdz. Habibah (08126387852)

2.  Ustdz. Alfi Arfah

 (082294215905)

3.  Ustdz. Nur Nilam

 (082272182796)

 

Jadwal belajar 

Hari : Rabu dan Kamis

Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Shafiyah an najibah

2. Bakti muda

3. Hilmi Adi Dzaky

4. Zia rasyiqah

5. Kaisa Marhamah

6. Ziza Harahap

7. Nazri sundung

 

Kelompok kelas 2

Nama guru pendamping:

Ustadzah Tadika Raya

 

Jadwal belajar 

Hari : Jumat

Jam: 08.00 Wib - 11.30 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Azzurah Yelaoeni

2. Mhd. Haris Raihan

3. Elvina Az-Zahra

4. Rizky Alan nauli

5. Dedi syaputra

6. Bahrun putra

7. Ismatul khoiriah

8. Khoirun Nisa

9. Niki Triana

10. Farhan


KELOMPOK LURING (LUAR JARINGAN) SD PLUS TADIKA RAYA

KELOMPOK BELAJAR LURING (LUAR JARINGAN) KELAS 1 DAN 2 SD PLUS TADIKA RAYA

AEK HARUAYA

TAHUN AJARAN 2020/2021

 

 

Kelompok 1 AEK HARUAYA

Nama guru pembimbing :

1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)

2. Ustdz. Doana

 (085206996643)

3. Ustdz. Julyanti

 (085262815600)

 

Jadwal belajar 

Hari : Senin dan Selasa

Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Sri Afrida Yanti

2. Ahmad fadlan

3. Desrina Haerani

4. Firdawani tanjung

5. Meyrilda

6. Arsanuddin

7. Mutiara Lestari

8. Ameera roito

9. Nikmatul hakim

10. Alya nahya sari

11. Abdi Yadi

 

Kelompok 2 GUNUNG MANAON

Nama guru pembimbing :

1. Ustdz. Habibah (08126387852)

2.  Ustdz. Alfi Arfah

 (082294215905)

3.  Ustdz. Nur Nilam

 (082272182796)

 

Jadwal belajar 

Hari : Senin dan Selasa

Jam: 11.00 Wib - 13.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Nazril ilham

2. Umar Pangaribuan

3. Siarkan

4. Selvia rayanti

5. Torkis

6. Robiatul Halimah

7. Raja Enda

8. Lismawarni

 

Kelompok 3 KAMPUNG BANJIR DAN SEKITARNYA

Nama guru pembimbing:

1. Ustdz. Marliana Simbolon ( 082166164700)

2. Ustdz. Doana

 (085206996643)

3. Ustdz. Julyanti

 (085262815600)

 

Jadwal belajar 

Hari : Rabu dan Kamis

Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Muhammad Akhsan Ghozi

2. Affan Riyadi

3. Sobaruddin

4. Ahmad Reza

5. Sufriyadi

6. Nadia Clearesta

7. Wahyu Lukman

8. Ozil Anelka

9. Kaori Zahira

10. Rifki Al Farabi

 

Kelompok 4 PASAR GUNUNG TUA DAN SEKITARNYA

Nama guru pendamping:

1. Ustdz. Habibah (08126387852)

2.  Ustdz. Alfi Arfah

 (082294215905)

3.  Ustdz. Nur Nilam

 (082272182796)

 

Jadwal belajar 

Hari : Rabu dan Kamis

Jam: 08.00 Wib - 10.00 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Shafiyah an najibah

2. Bakti muda

3. Hilmi Adi Dzaky

4. Zia rasyiqah

5. Kaisa Marhamah

6. Ziza Harahap

7. Nazri sundung

 

Kelompok kelas 2

Nama guru pendamping:

Ustadzah Tadika Raya

 

Jadwal belajar 

Hari : Jumat

Jam: 08.00 Wib - 11.30 Wib

 

Nama - nama siswa

1. Azzurah Yelaoeni

2. Mhd. Haris Raihan

3. Elvina Az-Zahra

4. Rizky Alan nauli

5. Dedi syaputra

6. Bahrun putra

7. Ismatul khoiriah

8. Khoirun Nisa

9. Niki Triana

10. Farhan


0 komentar:

KELOMPOK BELAJAR LURING ( LUAR JARINGAN) RAUDHATUL ATHFAL TADIKA RAYA AEK HARUAYA TAHUN AJARAN 2020/2021

A. Kelompok I Aek Haruaya I

Nama guru pembimbing:

1). Alfi Arfah S. Pd (082294215905)

2). Julianti Nasution (085262815600)

 

Jadwal belajar:

Hari Senin dan Selasa

Jam 08.00-10.00

 

1. Anggi Mora Abimayu

2. Tina Iba Siregar

3. Namira alAshyla Harahap

4. Adelia Putri

5. Rizky Ramadhan Harahap

6. Aliando Harahap

7. Malim Marajo

8. Akbar Rizky Harahap

9. Dzakir Dzulhafiz Harahap

10. Alif Al-Farabi Harahap

11. Fachrial Ibrohim

12. Tiara Ramadhani

 

B.  Kelompok 2 Aek Haruaya II

Nama guru pembimbing:

1) Habibah S. Ag  (08126387852)

2) Nur Nilam Siregar (082272182796)

 

Jadwal belajar:

Hari Senin dan Selasa

Jam 08.00-10.00

 

1. Afifah Zahira

2. Syaqila Nurleyha

3. Alfa Rizie

4. Alfa Rizqie

5. Khairunnisa

6. Rizka Fauziah

7. Aulia Nahda

8. Syarul Saputra

9. Muhammad Kamil Harahap

10. Ramdika

11. Razkha

 

C. Kelompok 3 Gunung Manaon

Nama guru pembimbing:

1). Marliana Simbolon S. Pd ( 082166164700)

2). Doana Rizky Tanjung S. Pd (085206996643)

 

Jadwal belajar:

Hari Senin dan Selasa

Jam 08.00-10.00

 

1. Angga Satria Pratama

2. Sulistika ayu Ritonga

3. Yongki Pratama

4. Marayan  Syajidah

5. Endang Alfiyah

6. Muharram Hasibuan

7. Putri Sofia Siregar

8. Ilham matua Harahap

9. Abdul Qhorib

10. Fatimah Az-Zahra

 

D. Kelompok 4 Gunungtua

Nama guru pembimbing:

1) Habibah S. Ag (08126387852)

2) Alfi Arfah S. Pd ( 082294215905)

3) Nur Nilam Siregar ( 082272182796)

 

Jadwal belajar:

Hari  Rabu dan Kamis

Jam 08.00-10.00

 

1. Faiz Zunaidi Sitompul

2.  Abdu Baihaqy Dalimunthe

3. Annisa Putri Dalimunthe

4.  Hammat Habibi

5.  Uly Felisha

6. Asifa salsa bila

7. Sahira Putri

 

E. Kelompok 5 Kampung banjir dan sekitarnya

Nama guru pembimbing:

1) Marliana Simbolon S.pd ( 082166164700)

2) Doana Rizky Tanjung (085206996643)

3) Julianti Nasution (085262815600)

 

Jadwal belajar:

Hari Rabu dan Kamis

Jam 08.00-10.00

1. Jaya Pratama afham

2. Jihan parisa afham

3. Alisa pinta Harahap

4. Ikhwanul Akhyar

5. Satria Habib Pratama Harahap

6. Muhammad Rizky

7. Talitha Arsyanti

8. Haidar Al-Mahiri

9. Nadhira ashila

10. Afifah Azzura Arifin pane


KELOMPOK LURING (LUAR JARINGAN) RA TADIKA RAYA AEK HARUAYA

KELOMPOK BELAJAR LURING ( LUAR JARINGAN) RAUDHATUL ATHFAL TADIKA RAYA AEK HARUAYA TAHUN AJARAN 2020/2021

A. Kelompok I Aek Haruaya I

Nama guru pembimbing:

1). Alfi Arfah S. Pd (082294215905)

2). Julianti Nasution (085262815600)

 

Jadwal belajar:

Hari Senin dan Selasa

Jam 08.00-10.00

 

1. Anggi Mora Abimayu

2. Tina Iba Siregar

3. Namira alAshyla Harahap

4. Adelia Putri

5. Rizky Ramadhan Harahap

6. Aliando Harahap

7. Malim Marajo

8. Akbar Rizky Harahap

9. Dzakir Dzulhafiz Harahap

10. Alif Al-Farabi Harahap

11. Fachrial Ibrohim

12. Tiara Ramadhani

 

B.  Kelompok 2 Aek Haruaya II

Nama guru pembimbing:

1) Habibah S. Ag  (08126387852)

2) Nur Nilam Siregar (082272182796)

 

Jadwal belajar:

Hari Senin dan Selasa

Jam 08.00-10.00

 

1. Afifah Zahira

2. Syaqila Nurleyha

3. Alfa Rizie

4. Alfa Rizqie

5. Khairunnisa

6. Rizka Fauziah

7. Aulia Nahda

8. Syarul Saputra

9. Muhammad Kamil Harahap

10. Ramdika

11. Razkha

 

C. Kelompok 3 Gunung Manaon

Nama guru pembimbing:

1). Marliana Simbolon S. Pd ( 082166164700)

2). Doana Rizky Tanjung S. Pd (085206996643)

 

Jadwal belajar:

Hari Senin dan Selasa

Jam 08.00-10.00

 

1. Angga Satria Pratama

2. Sulistika ayu Ritonga

3. Yongki Pratama

4. Marayan  Syajidah

5. Endang Alfiyah

6. Muharram Hasibuan

7. Putri Sofia Siregar

8. Ilham matua Harahap

9. Abdul Qhorib

10. Fatimah Az-Zahra

 

D. Kelompok 4 Gunungtua

Nama guru pembimbing:

1) Habibah S. Ag (08126387852)

2) Alfi Arfah S. Pd ( 082294215905)

3) Nur Nilam Siregar ( 082272182796)

 

Jadwal belajar:

Hari  Rabu dan Kamis

Jam 08.00-10.00

 

1. Faiz Zunaidi Sitompul

2.  Abdu Baihaqy Dalimunthe

3. Annisa Putri Dalimunthe

4.  Hammat Habibi

5.  Uly Felisha

6. Asifa salsa bila

7. Sahira Putri

 

E. Kelompok 5 Kampung banjir dan sekitarnya

Nama guru pembimbing:

1) Marliana Simbolon S.pd ( 082166164700)

2) Doana Rizky Tanjung (085206996643)

3) Julianti Nasution (085262815600)

 

Jadwal belajar:

Hari Rabu dan Kamis

Jam 08.00-10.00

1. Jaya Pratama afham

2. Jihan parisa afham

3. Alisa pinta Harahap

4. Ikhwanul Akhyar

5. Satria Habib Pratama Harahap

6. Muhammad Rizky

7. Talitha Arsyanti

8. Haidar Al-Mahiri

9. Nadhira ashila

10. Afifah Azzura Arifin pane


0 komentar:

SD Plus Tadika Raya

SD Plus Tadika Raya
Diberdayakan oleh Blogger.

Tentang Saya

Foto saya
Kami Akan Menyajikan Informasi Buat Keluarga Besar Tadika Raya School dan juga Masyarakat Lain yang Membutuhkannya

MASA DEPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Total Pageviews

Cari Blog Ini

Komentar

4/recentcomments

Terupdate

4/recentposts

Tadika Raya School

Tarikat Menuju Tuhan

Blog ini merupakan media informasi bagi Wali Murid Tadika Raya School dan Masyarakat yang membutuhkan. Dibuat oleh Yayasan Tadika Raya.


Tadika Raya School Aek Haruaya

Postingan Populer

PROFIL

Postingan Populer

Postingan Populer

© 2013 TADIKA RAYA SCHOOL. SD-Plus Tadika Raya | Powered by Blogger.
Blogger Template by Bloggertheme9 Published..Blogger Templates
back to top